Zelensky mengetahui nama sandi misi terbaru Rusia untuk menggulingkannya dan batas waktunya adalah akhir tahun 2023.
"Nama operasinya adalah Maidan 3. Ini dimaksudkan untuk mengganti presiden. Mungkin bukan dengan membunuh, namun mereka (Rusia) bisa menggunakan instrumen apa pun," kata Zelensky, dikutip dari NBC News.
"Jadi itu idenya, sampai akhir tahun. Mereka bahkan telah menyebutkan nama operasi tersebut tapi Anda lihat kami bisa menerimanya," lanjut Zelensky.
Sementara itu, Ukraina dijadwalkan akan mengadakan pemilu pada tahun 2024, namun Zelensky berpendapat itu ilegal dilakukan saat keadaan darurat militer dan perang.
"Hal itu akan memecah belah ketika orang-orang fokus memerangi Rusia," kata Zelensky, mengesampingkan penyelenggaraan pemilu pada tahun 2024.
Intelijen Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky
Baca juga: Ukraina: Perang Lawan Rusia Temui Jalan Buntu, Pertahanan Musuh Lebih Unggul
Pada Agustus 2023, Badan Intelijen Ukraina (SBU) mengatakan mereka berhasil menggagalkan rencana pembunuhan Presiden Ukraina, Zelensky, dengan serangan udara di kota Mykolaiv.
SBU menangkap seorang wanita yang dituduh menyampaikan rincian kunjungannya ke Rusia.
Seorang ajudan Zelensky mengatakan ada lebih dari 12 plot yang berhasil digagalkan.
"Saya benar-benar tidak tahu," kata Zelensky, menjawab pertanyaan berapa banyak plot pembunuhan yang digagalkan.
Sementara itu, ada sejumlah mantan politisi Ukraina pro-Rusia yang terbunuh akibat bom mobil yang diyakini dilakukan oleh Ukraina.
Zelensky mengatakan ia tidak bisa membahas hal itu, yang ia sebut sebagai operasi khusus Ukraina.
Ketika ditanya apakah Ukraina akan membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin jika ada kesempatan, Zelensky menjawab, "Itu adalah perang dan Ukraina berhak mempertahankan tanah kami."
Zelensky menerima penjagaan keamanan yang ketat.
Reporter The Sun bahkan harus melewati beberapa lapis keamanan seperti di bandara.
Mereka juga menyerahkan pena kepada petugas yang berjaga di kantor Zelensky sebelum bertemu dengannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina