News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel: Pembebasan Sandera di Gaza Tidak akan Dimulai Sebelum Hari Jumat

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis Mesir bersiap dengan inkubator untuk menerima bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di perbatasan Rafah sisi Mesir dengan Jalur Gaza, pada 20 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. Dua puluh sembilan bayi prematur dievakuasi dari Gaza yang dilanda perang ke Mesir pada tanggal 20 November, ketika kementerian kesehatan yang dikelola Hamas menuduh Israel melancarkan serangan mematikan terhadap sebuah rumah sakit. Sementara itu, upaya diplomatik yang gencar sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan pembebasan sekitar 240 sandera yang disandera Hamas selama serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel. (STR/AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Pemerintah Israel mengonfirmasi pembebasan sandera yang disertai gencatan senjata dengan militan Palestina Hamas tidak akan terjadi sebelum Jumat (24/11/2023).

Hal itu dikarenakan perjanjian tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan mediator Qatar. Meski begitu, Israel tetap optimis perjanjian itu akan dilaksanakan ketika ditandatangani.

“Negosiasi untuk pembebasan tawanan kami mengalami kemajuan dan terus berlanjut,” kata Tzachi Hanegbi, Penasihat Keamanan Nasional Israel dalam sebuah pernyataan, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Jeda pertempuran Israel-Hamas segera dimulai dan puluhan sandera akan dibebaskan, apakah akan mengakhiri serangan di Gaza?

“Permulaan pembebasan sandera akan dilakukan sesuai kesepakatan awal dan tidak sebelum hari Jumat,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, Israel dan Hamas pada Rabu (22/11/2023) pagi sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza setidaknya selama empat hari, untuk membiarkan bantuan masuk dan membebaskan sedikitnya 50 orang yang disandera oleh militan di daerah kantong Palestina dengan imbalan setidaknya 150 warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Gencatan senjata pertama dalam perang yang telah berlangsung hampir tujuh minggu, yang dicapai setelah mediasi oleh Qatar, dipuji di seluruh dunia sebagai tanda kemajuan yang dapat meringankan penderitaan warga sipil di Gaza yang dikepung Israel dan memulangkan lebih banyak tawanan Israel.

Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika lebih banyak sandera yang dibebaskan, dan sumber Palestina mengatakan sebanyak 100 sandera secara total dapat dibebaskan pada akhir bulan ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini