TRIBUNNEWS.COM - Ekuador memiliki sosok presiden baru.
Ia adalah Daniel Noboa.
Pria yang masih berusia 35 tahun itu merupakan ahli waris bisnis pisang top di Ekuador.
Daniel Noboa dilantik sebagai Presiden Ekuador pada Kamis (23/11/2023).
Acara pelantikan Daniel Noboa dihadiri oleh Presiden Kolombia, Gustavo Petro.
Sementara, ayah Noboa, yang gagal menjadi presiden sebanyak lima kali, tidak terlihat menghadiri pelantikan anaknya.
"Untuk melawan kekerasan kita harus memerangi pengangguran, negara ini membutuhkan lapangan kerja untuk menciptakannya, saya akan mengirimkan reformasi mendesak ke majelis," ucap Noboa dalam pidato perdananya di depan anggota parlemen Majelis Nasional di Quito.
Ia memenangkan pemilu putaran kedua pada Oktober 2023 ini, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Polisi Ekuador Berhasil Sita Hampir 14 Ton Narkoba yang akan Dikirim ke AS, Amerika Tengah dan Eropa
Dalam janji kampanyenya, Noboa menekankan pemulihan keamanan hingga meningkatkan lapangan kerja.
Bahkan selama kampanyenya, Noboa mengaku ingin membuat penjara lepas pantai dengan kapal tongkang untuk mengisolasi narapidana yang paling kejam.
Mengutip NPR, masa jabatan Daniel Noboa nantinya hanya akan berlangsung hingga Mei 2025, yang merupakan sisa masa jabatan Presiden Guillermo Lasso.
Meski Ekuador dicap sebagai salah satu negara paling aman di kawasan ini, Ekuador telah menyaksikan kekerasan berdarah dalam beberapa tahun terakhir akibat persaingan kelompok penyelundup narkoba.
Sekitar 3.600 orang terbunuh akibat kekerasan narkoba, lapor Observatorium Kejahatan Terorganisir Ekuador.
Warga Ekuador, baik tua dan muda, kaya dan miskin, penduduk perkotaan dan pedesaan, memiliki tuntutan universal terhadap calon presiden selama masa kampanye, yakni keselamatan.
Noboa mengatakan akan menerapkan keadaan darurat dan menangguhkan beberapa hak warga negara seperti kebebasan bergerak, dan mengerahkan militer ke jalan-jalan.
Profil Daniel Noboa
Daniel Noboa lahir di kota pelabuhan Guayaquil di kerajaan bisnis pisang ayahnya, Alvaro.
Noboa meraih gelar di bidang administrasi bisnis dari Universitas New York dan tiga gelar master, dari universitas Harvard, Northwestern dan George Washington.
Pengusaha lulusan Amerika ini membuka perusahaan EO pada usia 18 tahun.
Ia kemudian bergabung dengan Noboa Corp, milik ayahnya, di mana ia memegang posisi manajemen di bidang pelayaran, logistik, dan komersial.
Karier politik Noboa dimulai pada tahun 2021, ketika ia mendapat kursi di Majelis Nasional dan mengetuai Komisi Pembangunan Ekonomi.
Ayahnya, Álvaro Noboa, adalah orang terkaya di Ekuador.
Ia menjalankan bisnis penanaman dan pengiriman pisang, tanaman utama Ekuador, dan sekarang mencakup lebih dari 128 perusahaan di banyak negara.
Álvaro Noboa gagal mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak lima kali.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)