TRIBUNNEWS.COM - Enam orang yang diduga membunuh kandidat calon presiden di Ekuador, tewas di dalam penjara pada hari Jumat (6/10/2023), Reuters melaporkan.
Para tersangka yang terlibat dalam pembunuhan terhadap calon presiden Fernando Villavicencio pada bulan 9 Agustus lalu, dibunuh di sebuah penjara di provinsi Guayas, kata badan penjara Ekuador, SNAI.
Pemerintah Ekuador mengutuk pembunuhan itu, yang terjadi hanya seminggu sebelum pemilu putaran kedua berlangsung.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso berjanji tidak akan campur tangan atau menutup-nutupi kasus ini, katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Di sini kebenaran akan terungkap,” katanya.
Lasso kemudian membatalkan rencana kunjungannya ke Seoul.
Baca juga: Polisi Ekuador Berhasil Sita Hampir 14 Ton Narkoba yang akan Dikirim ke AS, Amerika Tengah dan Eropa
Ia langsung kembali ke Ekuador dari New York untuk menangani insiden tersebut.
Pembunuhan para tersangka terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Litoral di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador.
SNAI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keenam pria tersebut semuanya adalah warga negara Kolombia.
Namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai pembunuhan tersebut.
Pembunuhan Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio
Pemerintah Ekuador sebelumnya mengatakan pihak berwenang bertekad untuk mengidentifikasi orang-orang di balik pembunuhan Villavicencio.
Lasso sebelumnya menyatakan bahwa Villavicencio dibunuh anggota geng.
Villavicencio, seorang jurnalis terkemuka, ditembak mati kurang dari dua minggu sebelum pemilihan umum putaran pertama.
Polisi kemudian menangkap enam warga Kolombia pada hari pembunuhan.