TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah membunuh panglima angkatan laut (AL) Hamas bernama Amar Abu Jalalah.
Dalam unggahan di akun Twitter @idfonline, Jalalah disebut tewas dalam serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Gaza, pada hari Kamis, (23/11/2023).
Menurut IDF sejumlah anggota AL Hamas lainnya juga tewas bersama dengan Jalalah.
IDF mengatakan Jalalah adalah agen senior di AL Hamas dan terlibat dalam "beberapa serangan teror lewat laut".
Adapun serangan Israel itu dilancarkan setelah Badan Keamanan Israel (Shin Bet), Direktorat Intelijen Militer, dan AL Israel memberikan informasi intelijen.
Dikutip dari Sky News, di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan IDF melancarkan serangan itu. Namun, belum ada konfirmasi mengenai hal tersebut.
Sementara itu, Hamas hingga kini tidak memiliki angkatan laut ataupun kapal angkatan laut yang diakui.
Baca juga: Mantan PM Israel Olmert: Netanyahu Harus Disingkirkan Sekarang, Dia Berbahaya
Gencatan senjata dimulai
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel selama 4 hari resmi dimulai pada hari Jumat, (24/11/2023).
Selama gencatan itu diperkirakan akan ada pertukaran 50 tawanan Hamas dengan 150 warga Palestina yang ditawam Israel.
Diperkirakan awalnya akan ada 13 tawanan yang diserahkan kepada Palang Merah pada pukul 16.00 waktu setempat.
Tawanan lainnya akan dibebaskan tiap hari hingga gencatan senjata berakhir.
Ada kemungkinan gencatan senjata bakal diperpanjang apabila ada kesepakatan lagi tentang tawanan.
Akan tetapi, Israel sudah berniat untuk meneruskan perang selepas gencatan berakhir.