Namun Israel menyatakan pihaknya bertekad untuk melanjutkan serangan besar-besaran setelah gencatan senjata berakhir.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza berjanji untuk membebaskan setidaknya 50 dari sekitar 240 sandera yang disandera mereka dan militan lainnya dalam serangan 7 Oktober. Sebagai imbalannya, Hamas mengatakan Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina.
Kedua belah pihak sepakat untuk membebaskan perempuan dan anak-anak terlebih dahulu, secara bertahap mulai Jumat, dan sesuai rencana, 13 warga Israel dibebaskan, menurut media Israel, mengutip pejabat keamanan.
Sementara itu, seorang pejabat Israel mengkonfirmasi bahwa para tawanan asal Thailand itu meninggalkan Gaza dan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit di Israel. Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk membahas rilis tersebut dengan media.
Israel mengatakan kesepakatan itu menyerukan agar gencatan senjata diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan.
Pada pagi hari, ambulans terlihat tiba di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, bersiap untuk pembebasan. Mereka yang dibebaskan kemudian akan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan, kata pejabat Israel.
Di antara warga Israel yang dibebaskan, beberapa diantaranya memiliki kewarganegaraan kedua, menurut seorang pejabat Hamas yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk membahas rinciannya dengan media.
Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 300 tahanan Palestina yang memenuhi syarat untuk dibebaskan.
Tiga puluh sembilan orang – 24 wanita, termasuk beberapa orang yang dihukum karena percobaan pembunuhan karena menyerang pasukan Israel, dan 15 remaja yang dipenjara karena pelanggaran seperti pelemparan batu – diperkirakan akan dibebaskan pada hari Jumat, kata pihak berwenang Palestina.
Pada hari Jumat, gencatan senjata mereda setelah berminggu-minggu Gaza menyaksikan pemboman besar-besaran dan tembakan artileri setiap hari serta pertempuran jalanan ketika pasukan darat maju melalui lingkungan di utara.
Laporan terakhir mengenai sirene serangan udara di kota-kota Israel di dekat wilayah tersebut terjadi tak lama setelah gencatan senjata mulai berlaku.
Tidak lama kemudian, empat tanker berisi bahan bakar dan empat tanker berisi gas untuk memasak memasuki Jalur Gaza dari Mesir.
Israel telah setuju untuk mengizinkan pengiriman 130.000 liter (34.340 galon) bahan bakar per hari selama gencatan senjata – masih hanya sebagian kecil dari perkiraan kebutuhan harian Gaza yang berjumlah lebih dari 1 juta liter.
Meskipun Israel memperingatkan bahwa mereka akan memblokir upaya tersebut, ratusan warga Palestina terlihat berjalan ke utara pada hari Jumat.