TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.
Di hari kedua pertukaran sandera, Hamas membebaskan 14 sandera Israel, ditukar dengan 42 warga Palestina yang ditahan Israel.
Tetapi selama gencatan senjata, Israel terus mempersiapkan perang selanjutnya.
Sementara itu, rudal Burkan milik Hizbullah Iran kebal Iron Dome Israel.
Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Hari Kedua Pertukaran Sandera: Hamas Bebaskan 14 Sandera Israel, Ditukar dengan 42 Warga Palestina
Baca juga: Masih Simpan Ratusan Sandera Israel, Hamas Ancam Batalkan Gencatan Senjata Gegara Tembakan IDF
Hari Kedua pertukaran sandera, Hamas akan membebaskan 14 sandera Israel, akan ditukar dengan 42 warga Palestina yang ditahan Israel.
Hari Kedua pertukaran sandera, antara Hamas dan Israel itu akan dilakukan pada Sabtu (25/11/2023).
Beberapa saat lagi, pertukaran sandera hari Kedua antara Hamas dan Israel itu akan segera dilakukan.
Para pejabat Mesir mengatakan Hamas sedang bersiap untuk membebaskan 14 sandera Israel pada hari Sabtu untuk ditukar dengan 42 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Ini dilakukan sebagai bagian dari pertukaran sandera pada hari kedua gencatan senjata.
Gencatan senjata ini memungkinkan bantuan kemanusiaan penting masuk ke Gaza yang selama ini dibombardir Israel. Ini adalah kelonggaran pertama bagi warga sipil setelah tujuh minggu dilanda perang.
2. Rudal Burkan Kebal Iron Dome, Pasukan Radwan Unit Khusus Hizbullah Bikin Takut Israel
Baca juga: Kapal Kontainer Miliarder Israel Dihantam Drone di Samudra Hindia, Kena Ledakan Bom, AS: Ulah Iran
Pusat penelitian, Israel-Alma, mengeluarkan hasil analisis yang menyoroti beragam dampak dari penembakan roket Hizbullah yang berbobot setengah ton.
Analisis itu termasuk dampak buruk yang ditimbulkan roket Hizbullah tersebut terhadap fasilitas militer Israel.
"Penggunaan artileri roket Burkan oleh Hizbullah untuk menargetkan situs militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki merupakan kemajuan signifikan dalam jenis senjata yang digunakan oleh milisi perlawanan Hizbullah," kata pusat penelitian Israel-Alma pada Jumat (24/11/2023).
Analisis yang ditulis oleh Yaakov Lappin itu menyoroti hasil penggunaan artileri roket oleh Hizbullah, yang memiliki muatan 300-500 kg bahan peledak.
Lappin mengatakan penggunaan senjata tersebut bisa jadi peringatan akan kemampuan Hizbullah untuk mengancam Israel.
3. Selama Gencatan Senjata, Israel Selesaikan Persiapan untuk Perang Selanjutnya
Baca juga: Menteri Pertahanan Israel: Kami akan Serang Gaza dengan Kekuatan Penuh Seusai Gencatan Senjata
Gencatan senjata telah disepakati oleh Israel dengan Hamas dan telah dimulai sejak Jumat (24/11/2023), kemarin.
Selama gencatan senjata, disebutkan pasukan Israel akan menyelesaikan persiapan untuk perang selanjutnya.
Hal itu dikatakan oleh Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada saat pengarahan rutin.
"Selama masa gencatan senjata, tentara Israel akan menyelesaikan persiapan dan kesiapannya untuk tahap perang selanjutnya," ujarnya, dikutip dari Al Arabiya pada Sabtu, (25/11/2023).
Sementara itu, warga Palestina yang memanfaatkan gencatan senjata ini harus menghadapi kenyataan bahwa lingkungan mereka hancur total.
"Rumah kami hancur, tidak ada yang tersisa," ujar saah satau warga Palestina kepada Al Jazeera.
Sekembalinya mereka, mereka menemukan rumah mereka rata dengan tanah dan beberapa orang tewas terkubur di bawah puing-puing.
Terkait bantuan kemanusiaan, sejumlah truk yang membawa bantuan tersebut sudah mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah.
4. Kapal Kontainer Miliarder Israel Dihantam Drone di Samudra Hindia, Kena Ledakan Bom, AS: Ulah Iran
Pesawat tak berawak diduga telah menghantam kapal kontainer milik seorang miliarder Israel di Samudera Hindia.
Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim.
Kala itu pejabat pertahanan AS itu tengah membahas masalah intelijen.
Pihaknya menyebut, kapal milik Miliader Israel itu berbendera Malta, CMA CGM Symi.
Dan tepatnya pesawat tak berawak berjenis drone Shahed-136 berbentuk segitiga, dan membawa bom, mengutip Al Jazeera.
Drone tersebut meledak, menyebabkan kerusakan pada kapal namun tidak melukai satupun awaknya.
“Kami terus memantau situasi dengan cermat,” kata pejabat itu.
Pejabat AS itu menyebut Iran di balik serangan itu.
Namun dirinya menolak menjelaskan mengapa militer AS yakin Iran yang menjadi 'pelakunya'.
(Tribunnews.com)