TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Haaretz melaporkan tentara Israel mengakui 1.000 perwira dan tentara terluka sejak awal perang terbaru di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Selain itu, 202 tentara Israel terluka parah, 320 orang menderita luka sedang, dan 470 orang menderita luka ringan.
Awalnya, pihak militer Israel menolak merilis data jumlah tentara yang terluka dan kondisi mereka dalam perang terbaru ini.
Namun, di bawah tekanan media, militer Israel untuk mengakui jumlah korban terluka setelah berita tentang mereka bocor dari rumah sakit.
Militer Israel menolak untuk mengklarifikasi alasan penolakan publikasi informasi tentara yang terluka, meski akhirnya mengizinkan publikasi itu.
Haaretz menyoroti sekitar 29 tentara Israel mengalami luka serius dan masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Saat 150 Tahanan Palestina Bebas, Israel Tangkap 260 Orang di Tepi Barat
Kurang lebih 183 orang mengalami luka sedang dan 74 orang mengalami luka ringan.
Data resmi tentara Israel tidak menyebutkan jumlah total tentaranya yang tewas sejauh ini.
Haaretz mengatakan, tidak seperti perang sebelumnya, sensor militer Israel memberlakukan pembatasan ketat untuk mencegah kebocoran informasi tentang tentara yang terluka.
Surat kabar Yedioth Ahronoth juga mengatakan pada Senin (27/11/2032) tentara Israel hanya beroperasi di wilayah 20 persen Jalur Gaza selama operasi daratnya.
Israel selama ini membatasi informasi tentang kerugian militernya selama operasi di Jalur Gaza melawan kelompok bersenjata Hamas Palestina.
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Siap Kunjungi Israel dan Tepi Barat, Antony Blinken Bahas Hak Israel untuk Bela Diri
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.093 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (26/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel