Drone Milik Israel Tembaki Pemukiman, Pangkalan, dan Warga Sipil Israel Sendiri pada 7 Oktober
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah laporan baru menyebutkan pilot pesawat tak berawak Israel menargetkan pemukiman, pangkalan, dan warga sipil pada tanggal 7 Oktober.
Para pilot drone Israel tidak pernah membayangkan mereka harus melakukan serangan udara di wilayah mereka sendiri, dan dalam 'skala yang tidak terbayangkan'.
Armada drone bersenjata Hermes 450 “Zik” Israel melakukan serangan terhadap pangkalan militer, pemukiman, dan warga sipil Israel sendiri selama serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, menurut laporan tanggal 14 November dari Majalah Mishpacha.
Baca juga: Kesaksian Tanggal 7 Oktober Terungkap Militer Israel Tembaki Warganya Sendiri dengan Tank dan Rudal
Laporan sebelumnya telah muncul yang menunjukkan bahwa pasukan Israel menggunakan tank untuk membunuh warga sipil Israel sendiri yang dibarikade di dalam rumah bersama para penculik Hamas, dan helikopter Apache untuk menembaki pejuang Hamas dan tawanan Israel mereka saat kembali ke Gaza.
Selama pertempuran tersebut, sekitar 1.200 warga Israel terbunuh, beberapa dibunuh oleh Hamas, dan lainnya oleh pasukan Israel sendiri. Hamas menawan sekitar 240 tentara Israel, warga sipil, dan pekerja asing.
Program drone bersenjata Israel dimulai pada tahun 1993 oleh Ehud Barak, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat di bawah Perdana Menteri Yitzak Rabin.
Perdana Menteri Ariel Sharon kemudian menyetujui penggunaan drone ofensif untuk pembunuhan di Jalur Gaza. Serangan yang paling terkenal adalah pembunuhan pendiri Hamas yang lumpuh, Ahmed Yassin, pada tahun 2004.
Baca juga: Tentara Israel Bantai Warganya Sendiri dengan Helikopter Apache karena Terapkan Protokol Hannibal?
Sejak saat itu, drone bersenjata perlahan-lahan menggantikan penggunaan pesawat tempur Israel sebelumnya, termasuk F-16 buatan AS.
Dalam laporannya tanggal 14 November, Mishpacha mewawancarai anggota Skuadron 161, yang mengoperasikan armada drone Zik Israel, untuk mengetahui rincian peran yang mereka mainkan pada tanggal 7 Oktober, termasuk di Kibbutz Be’eri.
Majalah ortodoks yang berfokus pada Yahudi itu mencatat bahwa drone Zik adalah pesawat pertama yang merespons serangan Hamas, dan bahwa “untuk pertama kalinya dalam sejarah, mereka harus melakukan serangan di dalam wilayah Israel sendiri, bahkan di pangkalan IDF atau pangkalan tentara Israel.”
Baca juga: IDF Bikin Skenario Warga Israel Dibunuh Hamas, Faktanya Banyak Tewas karena Senjata Israel Sendiri
“Skuadron menghadapi skenario yang tidak pernah mereka bayangkan, dalam skala yang tidak terbayangkan, dan yang terpenting, harus melakukan serangan di dalam wilayah Israel, di dalam pangkalan, di dalam kibbutzim, sesuatu yang tidak pernah mereka persiapkan,” tambah majalah itu.
“Siapa yang mengira kami harus melakukan serangan di wilayah Israel dan dalam skala sebesar itu? Itu skenario yang tidak pernah kami bayangkan,” kata Lettu A.
Dia menjelaskan bahwa awalnya tidak ada pasukan Israel di lapangan, jadi dia dan operator drone lainnya menggunakan ponsel mereka untuk berkomunikasi dengan warga sipil di permukiman, atau kibbutzim, untuk mengetahui lokasi serangan udara yang akan dilakukan pejuang Hamas.
“Kami melenyapkan puluhan pejuang Hamas dengan cara ini. Anda berbicara dengan warga sipil, menerima lokasi, melepaskan muatan Anda, dan kembali ke pangkalan. Lagi dan lagi, seperti film,” ujarnya.
Baca juga: Israel Akui Bunuh Warganya Sendiri saat Festival Musik 7 Oktober 2023