Aktivitas ekonomi di Gaza juga mengalami lumpuh total sejak blokade.
"Kita berbicara tentang kelumpuhan total aktivitas ekonomi di Gaza. Terdapat 65.000 fasilitas ekonomi, mulai dari pertanian hingga industri jasa, di sektor swasta yang hancur atau berhenti berfungsi karena perang. Hal ini mengakibatkan hilangnya banyak pekerjaan, yang pada gilirannya menyebabkan kurangnya ketahanan pangan," terangnya.
Selain itu, bantuan yang diizinkan Israel untuk memasuki Jalur Gaza juga terbilang kurang dan tidak cukup membantu kebutuhan.
“Dari 22 Oktober hingga 12 November dalam 20 hari tersebut kurang dari 1.100 truk memasuki Jalur Gaza,” kata Bakr.
"Kurang dari 400 truk ini membawa produk makanan. Hampir 10 persen kebutuhan sektor pangan Gaza terpenuhi. Jumlah ini masih jauh dari cukup, terutama jika Anda mempertimbangkan fakta bahwa, sebelum tanggal 7 Oktober, setidaknya 500 truk memasuki Jalur Gaza setiap hari," terangnya.
Kemudian ia mengatakan saat ini Jalur Gaza membutuhkan 1.000 hingga 1.500 truk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduknya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel