Jaringan tersebut – yang terletak 75 meter (246 kaki) di bawah permukaan – diduga memiliki gudang amunisi, pusat komando dan kendali, serta tempat pelatihan dan ruang pertemuan.
Terowongan Hamas yang mahsyur dikenal sebagai 'Metro' itu juga disebut-sebut memiliki sistem ventilasi sendiri dan pasokan air dan listrik yang stabil.
“Apa yang kami ketahui sejauh ini adalah Jalur Gaza memiliki berbagai jenis terowongan,” kata Avi Melamed, pakar Timur Tengah dan mantan perwira intelijen IDF dalam laporan koresponden RT untuk timur tengah, Elizabeth Blade.
“Ada yang disebut terowongan penyelundupan (digunakan untuk menyelundupkan barang, senjata, dan pejuang dari Sinai - red). Ada terowongan serangan yang menembus wilayah Israel, dan ada juga yang dibangun oleh Hamas untuk tujuan militer dalam negeri,” tambah Melamed.
Takut Masuk dan Hancurkan Terowongan
Pembangunan jaringan tersebut dilaporkan telah dilakukan selama bertahun-tahun, dimulai pada tahun 2007, ketika Hamas menguasai daerah kantong tersebut.
Inilah yang mendorong Israel untuk memberlakukan blokade terhadap wilayah tersebut.
Israel sangat menyadari tantangan ini dan berusaha menggagalkannya dengan membatasi atau melarang impor beton, baja, dan kebutuhan penting lainnya ke Gaza.
Namun Hamas selalu menemukan cara untuk mengalihkan suplai bahan bangunan dari proyek sipil untuk kebutuhan militer mereka.
"Mereka juga diduga menggunakan sumbangan uang – yang berasal dari Qatar – untuk mendanai proyek besar ini," tulis RT dalam laporannya.
Intelijen Israel bukannya tidak tahu soal pembangunan jaringan infrastruktur bawah tanah ini. Hanya, Israel tidak punya keberanian untuk masuk dan memusnahkan jaringan terowongan tersebut.
“Intelijen kami tahu tentang terowongan-terowongan itu tapi kami tidak punya tekad kuat (keberanian) untuk menghancurkannya,” kata Amit Assa, mantan anggota badan keamanan dan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, yang telah menangani masalah Hamas selama bertahun-tahun.
Alih-alih terjuan langsung ke terowongan, Israel selama ini memiliki cara lain untuk melawan Hamas dan terowongannya.
“(Sebaliknya), Israel menciptakan penghalang dan teknologi bawah tanah untuk mencegah infiltrasi. Kami mengerahkan upaya diplomatik [untuk menghentikan aliran dana ke Hamas], dan kami percaya bahwa jika kami memberikan kemakmuran kepada rakyat Palestina atau menciptakan peluang ekonomi bagi mereka, mereka akan membatalkan rencana mereka untuk menghancurkan kami.”
Hal yang dimaksud dengan “peluang ekonomi” adalah sejumlah keleluasaan yang diberikan pemerintah Israel dalam beberapa tahun terakhir ke warga Palestina di bidang ekonomi.