TRIBUNNEWS.COM -Tentara Israel telah meminta penduduk dari empat wilayah, termasuk Bani Suhaila dan Qarara, di selatan Khan Yunis untuk mengungsi ke daerah lain.
Kota Khan Yunis menjadi fokus serangan udara dan tembakan artileri Israel setelah pertempuran kembali terjadi pada Jumat (1/12/2023), menyusul gagalnya perpanjangan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Setelah Israel memulai serangannya lagi, pasukan Israel mulai menyebarkan selebaran yang menunjukkan peta Gaza yang terbagi menjadi ribuan “blok” pada Jumat (1/12/2023) pagi.
Peringatan itu datang melalui sistem evakuasi baru yang menurut Israel dikembangkan untuk warga sipil agar tidak menjadi sasaran.
Setiap kertas itu memiliki kode QR yang tertaut ke peta.
Warga diminta untuk memindai kode dan mengidentifikasi zona mereka agar dapat mengikuti instruksi tentara Israel jika mereka menargetkan zona rumah mereka.
Baca juga: Ilmuwan Top Palestina dan Keluarganya Tewas akibat Serangan Israel di Gaza, Ini Sosoknya
Namun, tidak mudah bagi warga Palestina di Gaza untuk bisa melakukan hal tersebut mengingat sangat terbatasnya koneksi internet akibat bombardir Israel dan terputusnya jalur komunikasi.
“Kota Khan Younis adalah zona pertempuran yang berbahaya,” demikian bunyi selebaran tersebut.
Selain itu, tidak diketahui ke mana mereka akan pergi, terutama setelah Israel memerintahkan warga Gaza utara untuk mengungsi ke selatan yang disebutnya "daerah aman".
Ternyata, Gaza selatan pun tetap tidak aman dari serangan Israel.
Tidak ada tempat untuk pergi
Baca juga: Kronologi Hamas-Israel Gagal Perbarui Gencatan Senjata setelah Debat soal Sandera di Gaza
Orang-orang yang mengungsi dari Gaza utara mengatakan pada Sabtu (2/12/2023), mereka tidak punya tempat aman untuk pergi sekarang.
Ada yang berkemah di tenda, ada yang di sekolah, ada pula yang tidur di tangga atau di luar beberapa rumah sakit yang beroperasi di kota.
Abu Wael Nasrallah (80), salah satu pengungsi dari Gaza utara ke selatan, mencemooh perintah terbaru tentara Israel untuk bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.