News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Di Tengah Suasana Perang, Sidang Kasus Korupsi PM Israel Netanyahu Akan Dilanjutkan

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara saat konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023.

Hal itu disampaikan Erdogan saat rapat Organisasi Kerja Sama Islam di Istanbul, Turki, Senin, (4/11/2023).

“Karena menjadi penjahat perang, Netanyahu yang kini menjadi tukang jagal di Gaza akan diadili sebagai tukang jagal di Gaza, sebagaimana yang dijalani oleh Milosevic,” kata Erdogan.

Milosevic yang dimaksud Erdogan adalah mantan Presiden Yugoslavia Slobodon Milosevic yang diadili dalam kasus genosida, kejahatan kemanusiaan, dan kejahatan perang.

Baca juga: Hizbullah Lancarkan Serangan di Utara Israel, Netanyahu Ancam Lebanon Bisa Bernasib seperti Gaza

Ini bukan pertama kalinya Erdogan menyebut Netanyahu sebagai tukang jagal karena dia juga pernah mengatakan hal itu saat rapat parlemen pada Rabu (29/11/2023).

Pada momen itu Erdogan menyinggung dugaan kejahatan yang diduga dilakukan Netanyahu di Gaza.

Dia dengan tegas mengecam operasi militer di wilayah permukiman orang Palestina.

"Turki akan melakukan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di bawah undang-undang internasional dan tanggung jawab moral," kata Erdogan dikutip dari Russian Today.

Erdogan berujar telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Gaza. Di tengah itu semua, menurut Erdogan, negara-negara Barat justru bersikap apatis.

Perang antara Israel dan Hamas meletus tanggal 7 Oktober 2023 setelah Hamas melancarkan serangan tiba-tiba.

Baca juga: Penembakan di Yerussalem, Netanyahu: Ini adalah Hamas yang Sama pada 7 Oktober

Kata Erdogan, Israel membalas serangan itu dengan sejenis "genosida".

"Semacam genosida dengan memutus aliran makanan, bahan bakar, obat-obatan, roti, listrik, air, dan komunikasi untuk 2,3 juta orang, menindas mereka di dalam penjara terbuka seluas 360 km persegi."

"Netanyahu yang melakukan salah satu kejahatan terbesar pada abad lalu di Gaza telah menuliskan namanya dalam sejarah sebagai 'tukang jagal di Gaza,'" katanya.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini