TRIBUNNEWS.COM - Presiden FIFA Giovanni Infantino memuji kopi yang disajikan seorang barista di Stadion Manahan Solo dalam laga final Piala Dunia U17 antara Jerman vs Prancis, Sabtu (2/12/2023).
Momen itu dibagikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir lewat unggahan Instagram.
Erick Thohir awalnya bertanya ke tenan kopi jenis apa yang paling sering dipesan.
Kemudian sang barista merekomendasikan kopi espresso Gayo dari Aceh untuk Giovanni Infantino.
"Presiden FIFA nyobain ke tenan loh!" ucap Erick Thohir kepada barista.
Baca juga: Dianugerahi Bintang Jasa Pratama, Presiden FIFA Bicara Upaya Pererat Hubungan dengan Indonesia
Saat ditanya apa bedanya kopi espresso Indonesia dengan negara asalnya, Presiden FIFA mengakui bahwa kopi Indonesia wangi.
"Ini wanginya sangat kuat," kata Presiden FIFA kepada Erick Thohir.
Diketahui, kopi yang dinikmati Giovanni Infantino diseduh oleh kedai kopi asal Kota Solo, Loske Coffee Service.
Baca juga: Alasan Presiden FIFA Gianni Infantino Dianugerahi Bintang Jasa Pratama
Barista Loske Coffee, Dimas Ramadhan seakan tak percaya dirinya bisa menyajikan kopi untuk orang nomor satu FIFA.
Dimas tidak menyangka bisa mendapat momentum seperti itu.
"Bangga banget, enggak nyangka," kata Dimas kepada Tribunnews, Senin (4/12/2023).
Diketahui, secangkir kopi yang dinikmati Giovanni Infantino seharga Rp 18.000.
Baca juga: Elon Musk Lelang Aset Twitter, dari Kursi Mewah Hingga Mesin Espresso
Final Piala Dunia U17
Diketahui, Timnas Jerman berhasil memenangkan gelar Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.
Jerman sukses mengalahkan Prancis yang menjadi lawan tandingnya di final, lewat drama adu penalti dengan skor 4-3.
Pemenang laga final Jerman vs Prancis memang terpaksa dilanjutkan melalui adu penalti setelah kedudukan imbang 2-2 pada waktu normal.
Dalam laga ini, Jerman sebenarnya mampu memimpin dua gol terlebih dahulu atas Prancis.
Gol dari Paris Brunner (29') dan Noah Darvich (51') melambungkan asa Jerman untuk memenangkan gelar Piala Dunia U17 2023.
Hanya saja memang perjuangan keras pemain Prancis membuat Jerman kelabakan.
Gol dari Saimon Nadelia Bouabre (53') membuat Prancis mengejar ketertinggalan menjadi 2-1.
Momentum berubah ke Prancis setelah Jerman kehilangan satu pemainnya, Winners Mark Osawe akibat kartu merah pada menit ke-69.
Keunggulan pemain itulah yang akhirnya bisa dimanfaatkan Prancis untuk mencetak gol penyama kedudukan.
Tepat pada menit ke-85, Prancis sukses menyamakan skor lewat gol dari Mathis Amougou.
Gol Mathis Amougou akhirnya memaksa wasit melanjutkan ke babak adu penalti setelah kedudukan waktu normal berakhir 2-2.
Drama adu penalti akhirnya berhasil dimenangkan oleh Jerman dengan skor 4-3 atas Prancis.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Dwi Setiawan)