News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Eks-Kepala Divisi Intelijen Militer Israel: Kami Masih Jauh dari Kata Menang Lawan Hamas di Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel di Gaza. Fokus IDF kini bergeser ke Gaza Selatan di mana jumlah penduduk lebih padat.

Eks-Kepala Divisi Intelijen Militer Israel: Kami Masih Jauh dari Kata Menang Lawan Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Mantan kepala Divisi Intelijen Militer tentara Israel, Tamir Hayman, menjelaskan, tentaranya masih jauh dari kata menang dalam Perang Gaza melawan milisi pembebasan Palestina, Hamas, serta kelompok-kelompok perlawanan lain di Gaza.

Dalam analisis yang diterbitkan Channel 12 Israel, Tamir Hayman mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan tentara Israel di wilayah utara Jalur Gaza.

Menurutnya, Perang Gaza melawan Hamas dan milisi lain Palestina, akan memakan waktu panjang.

Baca juga: Tentara Israel Dilanda Wabah Penyakit Ganas: Suhu Badan Bisa 40 Derajat, Serang Perut-Pencernaan 

Di sisi lain, Israel harus bisa menjaga diri mereka dari serangan pihak lain di luar Gaza saat fokus memerangi Hamas.

“Kita harus mengulur waktu karena kita tidak punya pilihan lain, dan pencegahan serta keamanan kita (dari serangan pihak di luar Gaza) di Timur Tengah hanya akan menjamin kemenangan besar bagi kita,” katanya kepada Channel 12 Israel dikutip Kantor Berita Anadolu, Selasa (5/12/2023).

"Kesimpulannya saat ini kita masih jauh dari itu (menang lawan Hamas)," tambahnya.

Baca juga: Media Israel: Hizbullah Tahu Kelemahan IDF di Pertahanan Utara, Serangan Rudal di Seluruh Perbatasan

Asap mengepul di atas gedung-gedung di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, saat pertempuran antara Israel dan militan Hamas berlanjut pada 5 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Pertempuran Bakal Rumit di Gaza Selatan

Hayman percaya kalau melenyapkan Hamas adalah sebuah tantangan yang mengharuskan penghancuran setidaknya 60 persen kemampuan militer kelompok tersebut.

Dalam pandangannya, pertempuran di Jalur Gaza bagian selatan akan menjadi “lebih rumit” bagi tentara Israel karena wilayah tersebut berpenduduk padat.

“Setelah sekitar satu juta orang tambahan berpindah dari utara ke selatan Gaza, sekitar dua juta orang kini tinggal di wilayah seluas sekitar 200 kilometer persegi (sekitar 78 mil persegi),” jelas Hayman.

Baca juga: Narasi ISIS Sudah Basi, Situasi Berbalik Bagi Pasukan AS: Ilegal, Jadi Buruan Milisi Perlawanan Irak

TARGET AL QASSAM- Beberapa tentara Israel yang menjadi target pejuang Hamas. Dalam waktu 24 jam terakhir, Brigade Al-Qassam mengaku telah menghancurkan 28 kendaraan Israel dan menyerang tentara Zionis dari jarak dekat. Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam mengatakan dalam laporan militer bahwa mereka menghancurkan 28 kendaraan pendudukan Zionis selama 24 jam terakhir. (Tangkapan layar Twitter/@Sanju01720)

Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa

Adapun Israel diketahui telah melanjutkan agresinya setelah berakhirnya gencatan senjata selama tujuh hari, Jumat (1/12/2023).

Hanya dalam beberapa hari sejak itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam sebuah pernyataan menyatakan, ratusan warga Palestina telah terbunuh oleh serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza .

Gencatan senjata selama empat hari dimulai pada hari Jumat, 24 November, diperpanjang dua kali, dan berakhir pada Jumat, 1 Desember, pukul 7 pagi waktu setempat .

"Sejak 7 Oktober, lebih dari 15.899 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.200 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita tewas, dan 41.316 lainnya luka-luka," menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

(oln/PC/ANADOLU/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini