Saleh al-Arouri menegaskan bahwa kesepakatan apa pun di masa depan akan bergantung sepenuhnya pada pembebasan ribuan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
“Biarkan perang berkobar sebagaimana mestinya. Keputusan ini bersifat final. Kami tidak akan berkompromi.”
Pemimpin Hamas juga menggambarkan misi Israel untuk menghancurkan Hamas sebagai “ketidaksuksesan,”.
Dia mengatakan kalau Tentara Israel harus melalui putaran pertempuran (perang sengit) ini untuk mencapai tujuan tersebut.
Tel Aviv Jadi Sasaran Intensif
Komentar Arouri muncul ketika pertempuran sengit kembali terjadi di Gaza, satu hari setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember.
Pejuang Brigade Al-Qassam dilaporkan menargetkan lima kendaraan militer Israel di sebelah timur kamp Deir al-Balah sekitar tengah hari tanggal 3 Desember.
"Serangan mengakibatkan “kehancuran total” pada tiga kendaraan tersebut," kata brigade tersebut mengumumkan melalui saluran Telegram mereka.
Mereka juga “melikuidasi” sejumlah tentara yang bersembunyi di dalam sebuah gedung di Beit Hanoun.
"Brigade Al-Qassam bertahan dengan tembakan roket terus menerus, menargetkan pangkalan militer Raim dan pemukiman Sderot di wilayah Gaza," kata pernyataan sayap militer Hamas tersebut.
Sebelumnya, saluran Telegram kelompok milisi pembebasan Palestina itu juga mengumumkan serangan terhadap kumpulan tentara di timur Deir al-Balah dan timur Khan Yunis dengan “peluru mortir kaliber berat.”
Brigade Quds Jihad Islam Palestina dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina Brigade Abu Ali Mustafa juga terlibat dalam bentrokan di medan perang, menargetkan pasukan Israel serta meluncurkan mortir dan roket.
Malam sebelumnya terjadi serangan roket intensif yang ditembakkan ke Tel Aviv untuk pertama kalinya sejak 20 November.
Rekaman media sosial menunjukkan rudal pencegat Iron Dome gagal dan jatuh ke tanah.
“Serangan roket terbaru ke Tel Aviv dari Gaza utara adalah pesan untuk semua pihak,” kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, pada Sabtu malam.
“Roket diluncurkan dan pahlawan kita menghadapi pendudukan dengan kekuatan penuh. Netanyahu dan pasukannya gagal mencapai tujuan militer apa pun dan akan terus gagal,” klaim dia.
(oln/aja/TC/*)