TRIBUNNEWS.COM - Meningkatnya kekerasan di wilayah selatan Gaza membuat Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) merasa khawatir dengan kondisi anak-anak dan para ibu.
Juru bicara UNICEF, James Elder melalui X mengatakan serangan tersebut sama kejamnya dengan yang terjadi di Jalur Gaza Utara.
“Terlepas dari apa yang telah dipastikan, serangan di Gaza selatan sama kejamnya dengan apa yang dialami di wilayah utara," tulisnya di X pada hari Senin (4/12/2023), dikutip dari Anadolu.
Ia mengatakan serangan Israel ini menjadi ancaman bagi anak-anak dan para ibu di Gaza.
"Entah bagaimana, hal ini menjadi lebih buruk bagi anak-anak dan ibu,” jelasnya.
Menurutnya, semua orang harus melakukan upaya untuk menghentikan perang di Gaza ini.
Baca juga: IDF Terus Serang Gaza, Al-Qudra: Israel Sengaja Targetkan Rumah Sakit agar Tidak Berfungsi Lagi
“Suara Anda penting. Kita harus yakin bahwa kita bisa menjadi bagian dari menghentikan perang terhadap anak-anak. Diam adalah keterlibatan,” tambahnya.
Sebelumnya, Elder mengatakan serangan di Gaza Selatan adalah pemboman terburuk sejak serangan Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung itu dimulai pada 7 Oktober.
“Ini adalah pemboman perang terburuk saat ini di Gaza selatan," tulis Elder di X.
Akibat pemboman tersebut, banyak korban yang meninggal, termasuk anak-anak.
"Saya melihat banyak sekali korban anak-anak,” jelasnya.
Ia mengatakan saat ini hal yang terpenting adalah menyelamatkan anak-anak.
“Kami memiliki peringatan terakhir untuk menyelamatkan anak-anak dan hati nurani kami terketuk," tambahnya.
Dalam pesan video terpisah, Elder mengatakan dia merasa 'kehabisan cara' untuk menggambarkan kengerian yang dihadapi anak-anak di Jalur Gaza.
Baca juga: Terpantau Satelit, Tentara Israel Gali Parit Sepanjang 2,7 Kilomter di Gaza Tengah