Seorang profesor di UNLV bernama Kevaney Martin mengaku berlindung di bawah meja ruang kuliah saat peristiwa itu terjadi.
Dia berlindung bersama dengan tiga mahasiswa.
“Peristiwa itu menyeramkan. Saya bahkan tidak bisa memulai untuk menjelaskannya,” kata Martin.
“Saya berusaha untuk tetap bersama dengan para mahasiswa saya, berusaha untuk tidak menangis, tetapi perasaan seperti itu adalah sesuatu yang tidak ingin saya alami lagi.”
Baca juga: Penembakan Terjadi di Las Vegas, 3 Orang Tewas, Polisi Tembak Mati Pelaku
Dia mengirimkan pesan kepada kawan-kawan dan orang terkasihnya. Ia berharap segera muncul kabar bahwa pelaku telah ditangkap.
Seorang profesor lain kemudian datang ke ruang kuliah meminta semua orang segera mengevakuasi diri.
Para mahasiswa juga diberi tahu tentang peristiwa penembakan itu melalui unggahan di media sosial X.
“Ini bukan uji coba. LARI-BERSEMBUNYI-LAWAN,” demikian peringatan itu.
Sementara itu, seorang mahasiswa bernama Matthew Felsenfeld mengatakan, dia dan 12 teman kuliahnya mengunci pintu ruang kelas yang berada di sebuah gedung di dekat serikat mahasiswa saat peristiwa terjadi.
Baca juga: Penembakan di Yerusalem Barat, 3 Warga Israel Tewas dan 16 Lainnya Terluka
Mahasiswa lain yang bernama Jordan Eckermann mengaku sedang kuliah di lantai dua ketika mendengar suara keras. Awalnya dia mengira suara itu berasal dari ruang kuliah bidang musik.
Namun, alarm kemudian berbunyi dan membuat para mahasiswa bergegas lari menyelamatkan diri.
Eckermann menyebut beberapa mahasiwa panik, sedangkan yang lainnya menyimak instruksi dari profesor mereka untuk tetap tenang.
Dia kemudian diarahkan untuk keluar dari ruang kuliah oleh seorang polisi.
Beberapa menit setelah di luar gedung, Eckermann mendengar banyak suara tembakan. Setidaknya ada 20 tembakan dan bau mesiu tercium di udara.
(Tribunnews/Febri)