Ada Proksi Iran di Pemerintahan, Tentara Keamanan Irak Terlibat dalam Serangan Kedutaan AS
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan bersenjata Irak mengumumkan, dinas keamanan Irak terlibat dalam serangan minggu lalu terhadap kedutaan AS di Bagdad,
Pengumuman pada Kamis (14/12/2023) itu berdasarkan atas hasil penyelidikan internal ketentaraan Irak.
“Badan keamanan kami, setelah upaya teknis dan intelijen yang intens, mampu mengidentifikasi para pelaku… Informasi awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka, sayangnya, memiliki hubungan dengan dinas keamanan,” kata Juru bicara angkatan bersenjata Irak, Mayor Jenderal Yahya Rasoul.
Baca juga: Kedutaan Besar Amerika di Irak Dihajar Tiga Roket, Pangkalan Militer di Suriah Diserang Milisi
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, kantor Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani menekankan kalau pencarian terus dilakukan terhadap semua elemen yang terlibat dalam serangan terhadap Kedubes AS ini.
“Tangan keadilan akan menjangkau mereka. Serangan semacam itu tidak dapat dimaafkan atau ditoleransi karena ancaman serius yang ditimbulkannya terhadap keamanan dan stabilitas negara,” kata pernyataan itu.
Menyusul serangan pada 8 Desember 2023, di mana setidaknya tiga roket meledak di sekitar kedutaan besar AS di Zona Hijau Baghdad, pemerintah Irak mengeluarkan pernyataan kecaman dan mengumumkan penyelidikan atas insiden tersebut.
“Kementerian Luar Negeri Irak menyatakan penolakan dan kecaman atas serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bagdad yang dilakukan oleh kelompok nakal. Dalam hal ini, kami memperbarui keinginan kami untuk mematuhi kesucian misi diplomatik dan perlunya tidak menyerang mereka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak.
Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak
Sebelas serangan lainnya – yang diklaim oleh koalisi Perlawanan Islam di Irak – dilakukan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah pada hari yang sama dengan serangan kedutaan.
Serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah telah terjadi hampir setiap hari sejak tanggal 7 Oktober untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan sebagai penolakan atas dukungan Washington terhadap serangan Israel di Gaza.
Sebelum Perdana Menteri Sudani berkuasa tahun lalu, pangkalan-pangkalan AS di Irak sering menjadi sasaran serangan drone dan rudal oleh faksi-faksi perlawanan yang terkait dengan Iran – banyak di antaranya memiliki perwakilan dalam Coordination Framework (CF).
CF adalah koalisi politik partai-partai Syiah yang kini terwakili dalam pemerintahan Sudani.
Ini termasuk Unit Mobilisasi Populer (PMU).
Ini artinya, anggota kelompok perlawanan yang terkait dengan Iran terwakili dalam pemerintahan Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani, menurut laporan TC.