Pada akhir November, media sayap kiri Israel +972 Magazine mempublikasikan hasil investigasi mengenai peran AI, yang disebut “Gospel,” dalam serangan udara di Gaza.
Investigasi tersebut menyebut bahwa Gospel dapat menghasilkan rekomendasi rumah atau daerah mana yang dicurigai sebagai wilayah Hamas atau kelompok Islam Palestina.
Bom Israel kemudian dapat menargetkan wilayah tersebut.
Beberapa sumber mengatakan kepada media itu bahwa militer Israel telah memprediksi berapa banyak warga sipil yang mungkin terbunuh dalam setiap serangan.
Seorang mantan perwira intelijen Israel mengatakan kepada media tersebut bahwa sistem Gospel Israel ini menciptakan pabrik pembunuhan massal dengan penekanan yang jelas pada kuantitas dan bukan kualitas.
Meskipun tekanan internasional semakin meningkat untuk melakukan gencatan senjata dan tuduhan kontroversial bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga sipil di Gaza, para pejabat Israel terus memberi sinyal bahwa perang belum akan berakhir.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)