TRIBUNNEWS.COM - Para dokter dan petugas kesehatan di negara bagian Kano, Nigeria utara sedang bergulat dengan salah satu wabah difteri terburuk dalam beberapa waktu terakhir.
Kasus difteri sudah dilaporkan di negara tersebut sejak Mei 2022.
Namun belakangan, wabah difteri menyebar dan meningkatkan kekhawatiran,para pejabat kesehatan mengatakan, seperti dikutip dari CNN.
Meski sudah banyak upaya dilakukan untuk mencegah wabah ini semakin meluas, sudah ada 17.000 kasus yang dilaporkan di Nigeria.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Difteri, Penyakit yang Ditetapkan jadi KLB di Garut
Yang makin menambah kekhawatiran, wabah difteri menyebar ke negara-negara Afrika Barat lainnya, seperti Niger, Guinea.
Medecins San Frontieres (MSF) mengatakan, negara-negara tersebut sedang menghadapi wabah penyakit yang paling parah yang pernah tercatat di benua tersebut.
Sebenarnya, difteri bisa dicegah dengan pemberian vaksin.
"Episentrum tetap di Kano," kata petugas kesehatan MSF kepada CNN.
"Sejauh ini, Kano mengonfirmasi 9.310 kasus dan 368 kematian per tahun ini," lanjutnya.
Pada puncaknya, MSF di Kano melaporkan hingga 700 kasus dalam seminggu.
Angka ini turun pada bulan September, namun kasus perlahan mulai meningkat lagi, saat ini mencapai 500 kasus setiap minggunya.
Baca juga: Penanganan Wabah Difteri di Garut, Menetapkan KLB hingga Imunisais
Tanda dan gejala wabah difteri
Dilansir CDC, difteri dapat menginfeksi saluran pernapasan (bagian tubuh yang berperan dalam pernapasan) dan kulit.
Gejala penyakit difteri tergantung pada bagian tubuh yang terkena.