TRIBUNEWS.COM, TEL AVIV- Militer Israel (IDF) pada Minggu (17/12/2023) menepis klaim bahwa pasukannya telah membunuh dua orang perempuan yang berlindung di sebuah gereja Katolik di Gaza.
Israel mengatakan pihaknya hanya menargetkan teroris dan bukan warga sipil.
"Kemarin (Sabtu), sebuah surat dari Patriarkat Latin Yerusalem diterima, yang menggambarkan insiden tragis yang terjadi di Paroki Keluarga Kudus yang terletak di daerah Rimal di Jalur Gaza," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan pada Minggu, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Mesir: Israel dan Hamas Terbuka soal Gencatan Senjata Lagi, tapi Ada Hambatan
Tentara Israel mengaku pihaknya dihubungi perwakilan dari gereja mengenai ledakan yang terdengar di dekat gereja.
Selama dialog, lanjut tentara Israel, tidak ada laporan mengenai serangan terhadap gereja, atau warga sipil yang terluka atau terbunuh.
"Tentara (Israel) hanya menargetkan teroris dan infrastruktur teror dan tidak menargetkan warga sipil, apa pun agama mereka. Tentara mengambil langkah-langkah besar untuk menghindari bahaya terhadap warga sipil yang tidak terlibat, sementara berperang melawan organisasi teroris yang melakukan segala sesuatu untuk menempatkan warga sipil dalam bahaya -termasuk dengan menggunakan warga sipil dan tempat-tempat suci sebagai perisai manusia untuk kegiatan teror mereka," tambahnya.
Kronologis
Sebelumnya, Patriarkat Latin Yerusalem pada Sabtu (16/12/2023) mengatakan, seorang ibu dan anak perempuannya yang sedang berlindung di Paroki Keluarga Kudus di Gaza ditembak oleh penembak jitu Israel.
Mereka mengatakan bahwa satu dari perempuan itu terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman dan tidak ada pihak yang berperang di daerah tersebut.
Sementara, tujuh orang lainnya dikatakan telah ditembak dan terluka di dalam kompleks gereja.
"Siang ini penembak jitu IDF (tentara Israel) membunuh dua perempuan Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza," kata keuskupan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Kompas.com dari AFP.
Baca juga: 3 Sekutu Israel Serukan Gencatan Senjata di Gaza
"Nahida dan putrinya Samar ditembak dan dibunuh ketika mereka berjalan ke biara suster. Salah satu dari mereka terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman," tambah pernyataan itu.
Gereja Katolik tersebut memang sedianya tengah digunakan oleh keluarga-keluarga Kristen di Jalur Gaza tempat berlindung sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.