Di bagian cabang terowonga, Hamas menempatkan pintu-pintu lapis baja yang berat untuk mengantisipasi pertempuran di dalamnya melawan IDF.
Terowongan tersebut mencakup ruang bawah tanah untuk tempat tinggal jangka panjang selama berbulan-bulan dengan cara yang dilindungi, mencapai kedalaman sekitar 60-70 meter di bawah tanah.
Fasilitas tersebnut juga dapat menampung ratusan hingga ribuan pejuang "Nohva" (pasukan komando Hamas).
Menurut perkiraan, Hamas berencana menggunakan terowongan ini untuk melakukan serangan mematikan dan ekstensif terhadap tentara IDF di hari-hari terakhir perang.
IDF tidak mengetahui mengapa terowongan tersebut tidak digunakan oleh Hamas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Diperkirakan ada terowongan lain di dekat perbatasan dengan Israel.
IDF mengungkapkan kepada wartawan pada akhir pekan lalu bahwa hanya ada satu bagian terowongan, yakni yang berjarak 300-400 meter dari penyeberangan Erez, tempat ribuan pekerja meninggalkan Gaza setiap hari untuk mencari nafkah di Israel.
Juru bicara IDF Letkol Daniel Hagari mengatakan bahwa "ini bukan terowongan biasa - ini adalah sebuah kota.
"Sebuah kota Hamas di bawah tanah yang digali dan dibangun Hamas alih-alih menginvestasikan uang pada penduduk Gaza," kata Hagari.
"Terowongan tersebut antara lain digunakan untuk melakukan operasi ofensif terhadap pasukan kami," urainya.
"Kami akan terus mengungkap kota-kota teroris bawah tanah Hamas, dan segera kami akan mengungkap lebih banyak kota lagi," lanjutnya.
Baca juga: Israel Kembali Temukan Terowongan Hamas, Sebut yang Terbesar di Gaza, Hamas Enggan Berkomentar
Ia melanjutkan bahwa proyek terowongan ini dipimpin oleh Muhammad Sinwar, saudara laki-laki Yahya Sinwar.
"Sejauh ini kami telah menemukan lebih dari empat kilometer jalur terowongan yang kedalamannya mencapai 50 meter," paparnya.
Sosok Saudara Muhammed Sinwar; Yahya Sinwar