"Mereka semua tidak memakai baju dan ada tongkat yang ada kain putih di atasnya," kata pejabat itu.
"Seorang tentara melihat mereka, tetapi tentara lainnya merasa terancam dan melepaskan tembakan, dua orang tewas seketika," kata pejabat militer.
Sandera ketiga terluka dan mundur ke gedung terdekat.
Di sana ia sempat meminta bantuan dalam bahasa Ibrani.
“Komandan batalion segera mengeluarkan menghentikan tembakan, tetapi sekali lagi terjadi ledakan tembakan ke arah yang orang ketiga tersebut dan dia akhirnya meninggal."
“Ini melanggar aturan keterlibatan kami,” tambahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)