TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari dua bulan terakhir, tidak hanya membuat Hamas menjadi sorotan, tetapi juga pemain lain di Palestina seperti Fatah, Jihad Islam Palestina (PIJ), Palestine Liberation Organisation (PLO), dan Palestinian Authority (PA).
Mengutip Indian Express, berikut penjelasan masing-masing organisasi tersebut dan peran mereka dalam konflik Israel-Palestina.
1. Fatah
Fatah – yang artinya menaklukkan – dibentuk di Kuwait pada akhir tahun 1950an setelah lebih dari 70.000 warga Arab Palestina mengungsi selama Perang Israel-Arab tahun 1948.
Organisasi nasionalis sekuler ini didirikan oleh banyak orang, namun pendiri utamanya adalah Yasser Arafat, yang kemudian menjadi presiden Otoritas Palestina (PA).
Rekan aktivisnya di antaranya adalah Mahmoud Abbas, yang menjadi presiden PA saat ini.
Baca juga: Ada Pembicaraan Rahasia Antara Pemimpin Hamas dan Gerakan Fatah Mengenai Masa Depan Gaza
Tujuan awal Fatah cukup jelas, yakni perjuangan bersenjata melawan Israel untuk membebaskan Palestina.
Operasi militernya dimulai pada tahun 1965 dan sebagian besar dilakukan dari Yordania dan Lebanon.
Tiga tahun kemudian, Fatah menjadi bagian dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebuah organisasi politik payung dari berbagai kelompok Arab yang bertujuan membantu Palestina mencapai status negara melalui perlawanan bersenjata.
Perjuangan bersenjata Fatah berakhir setelah Yordania dan Lebanon mengusir sayap militer Fatah dari wilayah mereka pada tahun 1970an.
Organisasi tersebut, mengalami transformasi, menurut laporan Al Jazeera, dan kemudian bernegosiasi dengan Israel.
Pada tahun 1990-an, PLO yang dipimpin Fatah secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan perlawanan bersenjata dan kemudian menandatangani Perjanjian Oslo yang membentuk Otoritas Palestina (PA), sebuah badan pemerintahan mandiri sementara yang dimaksudkan untuk mengarah pada Negara Palestina merdeka.
Saat ini, Fatah memimpin PA, yang menguasai sekitar 40 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Pada tahun 2006, Fatah kehilangan kendali atas Jalur Gaza setelah kalah dari sayap politik kelompok militan Palestina Hamas dalam pemilihan demokratis Dewan Legislatif Palestina (PLC).
2. Hamas
Hamas adalah partai politik besar lainnya di Palestina, tetapi Hamas lebih terkenal karena perjuangan bersenjatanya melawan Israel.
Baca juga: Hamas Tetap Tak Mau Akui Israel meski Siap Gabung PLO demi Palestina