News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Apa Itu PLO dan Apa Bedanya dengan Fatah, Hamas, Jihad Islam dan PA?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Palestina Mahmud Abbas (tengah) dan anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) membacakan doa sebelum pertemuan mereka di kota Ramallah, Tepi Barat pada 28 Oktober 2023. Mengenal pemain-pemain Palestina dalam konflik dengan Israel, termasuk Fatah, Hamas, Jihad Islam, PA dan PLO.

Organisasi ini pada dasarnya merupakan koalisi kelompok-kelompok Arab yang lebih kecil (kecuali Hamas dan Jihad Islam).

Namun Fatah tetap menjadi kelompok yang dominan.

Pendiri Fatah, Yasser Arafat, menjadi ketua PLO pada tahun 1969 hingga ia meninggal pada tahun 2004.

Presiden Palestina Mahmud Abbas memegang plakat yang menunjukkan peta sejarah Palestina (dari kiri ke kanan), rencana pembagian Palestina oleh PBB pada tahun 1947, perbatasan antara wilayah Palestina dan Israel pada tahun 1948-1967, dan peta terkini wilayah Palestina tanpa wilayah Israel dan permukiman yang dicaplok, saat ia menghadiri pertemuan darurat Liga Arab yang membahas proposal penyelesaian konflik Timur Tengah yang ditengahi AS di markas liga di ibu kota Mesir, Kairo, pada 1 Februari 2020. (KHALED DESOUKI / AFP)

Baca juga: Hamas Bersedia Gabung PLO, Mau Akhiri Perang, Dirikan Negara Palestina di Gaza-Tepi Barat-Yerusalem

Yasser Arafat digantikan Mahmoud Abbas, yang kini masih menjadi ketua organisasi tersebut.

Meskipun PLO melanjutkan perjuangan bersenjatanya hingga tahun 1990an, PLO secara resmi diakui oleh Liga Arab dan Majelis Umum PBB sebagai “satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina”.

PLO lah yang diundang untuk berpartisipasi dalam semua aktivitas PBB dengan status pengamat.

Pada tahun 1988, PLO mendukung solusi dua negara terhadap konflik dengan Israel, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, sebuah wadah pemikir di Berlin, Jerman.

Titik balik besar bagi PLO terjadi pada awal tahun 1990an, ketika PLO tidak hanya menghentikan perjuangan bersenjatanya melawan Israel namun juga mengakui status negara Yahudi tersebut.

Langkah ini merupakan kemunduran besar bagi PLO dan menjadikan Hamas lebih tersorot, kata Khaled Al Hroub, profesor Studi Timur Tengah di Universitas Northwestern Qatar, dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.

5. Palestinian Authority (PA) atau Otoritas Palestina

PA didirikan pada bulan Juli 1994 berdasarkan Perjanjian Oslo sebagai badan sementara yang memerintah sebagian Gaza dan Tepi Barat (tidak termasuk Yerusalem Timur) hingga tercapai solusi yang disepakati untuk konflik Israel-Palestina.

PA berfungsi sebagai badan PLO, yang mewakili warga Palestina di badan-badan internasional.

PA dipimpin oleh presiden yang dipilih langsung, yang menunjuk seorang perdana menteri dan pemerintahan yang harus mendapat dukungan dari Dewan Legislatif terpilih, menurut laporan BBC.

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) menunjukkan Presiden Palestina Mahmud Abbas sedang menerima atlet Palestina di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 4 Agustus 2023. (Wissam KHALIFA / PPO / AFP)

Baca juga: Otoritas Palestina Bunyikan Alarm Genosida oleh Israel dengan Membumihanguskan Gaza

Pada tahun 2006, PA digulingkan dari Jalur Gaza setelah Hamas memenangkan pemilihan PLC dan sejak itu Hamas terus menguasai wilayah tersebut.

Saat ini, PA menguasai sebagian Tepi Barat.

PA dipimpin oleh Mahmoud Abbas, yang juga merupakan ketua PLO dan Fatah.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini