Jika perompak Somalia beraksi untuk mendapatkan uang tebusan dengan target kapal manapun, Houthi justru menjadi ancaman besar hanya bagi pelayaran dan kapal berentitas Israel.
Houthi menargetkan kapal-kapal, terutama yang sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Israel, dengan rudal dan drone dalam status penghalauan.
Namun, seiring eskalasi konflik, Houthi juga mengancam akan menaikkan serangan ke skala 'penenggelaman' terhadap kapal-kapal berentitas Israel.
Baca juga: AS Kelabakan, Arab Saudi dan UEA Ogah Gabung Satgas Maritim Laut Merah Buat Perangi Houthi
AS Bentuk Satgas Maritim
Serangan Houthi itu semakin intensif dalam beberapa pekan terakhir sebagai reaksi terhadap perang Israel-Hamas.
Pada Senin, kelompok pemberontak mengatakan mereka telah menyerang Swan Atlantic milik Norwegia dan MSC Clara menggunakan drone angkatan laut untuk “menunjukkan solidaritas” dengan warga Palestina di Gaza.
Laporan mengenai India yang meningkatkan kehadiran Angkatan Lautnya di kawasan ini terjadi setelah AS meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) maritim bersama dengan negara-negara sekutu seperti Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, untuk membantu mengamankan lalu lintas pelayaran di kawasan perairan tersebut.
Baca juga: Cawe-cawe AS di Laut Merah, Kebodohan Lawan Houthi yang Bahayakan Satu Dunia Demi Israel
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan inisiatif koalisi tersebut pada Senin, dengan mengatakan kalau Operation Prosperity Guardian akan berupaya untuk memastikan kebebasan navigasi melalui Laut Merah dan di Teluk Aden.
Austin mendesak “negara-negara yang berupaya untuk menjunjung tinggi prinsip dasar kebebasan navigasi ” untuk bersatu melawan serangan tersebut.
“Serangan-serangan ini sembrono, berbahaya, dan melanggar hukum internasional,” kata Austin saat konferensi pers di Tel Aviv.
(oln/*/RT/TC)