TRIBUNNEWS.COM - Media populer Israel, Channel 13 Israel, mengabarkan Israel memutuskan untuk menarik Brigade Golani dari Jalur Gaza utara setelah 60 hari pertempuran melawan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Channel 13 Israel melaporkan Brigade Golani meninggalkan Jalur Gaza untuk mengatur kembali barisan mereka pada Kamis (21/12/2023).
Menurut pakar militer, Fayez Duwairi, reorganisasi barisan ini dimaksudkan untuk membangun kembali kesiapan tempur Brigade Golani, baik dalam mekanisme, alat tempur, maupun tentaranya.
Penarikan Brigade Golani itu hanya satu hari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka mencapai kontrol operasional di lingkungan Shujaiya di Gaza.
Channel 13 Israel dan media berita Israel lainnya menayangkan perayaan tentara Israel yang baru saja menarik diri dari Gaza, bergembira karena mereka telah lolos dari pertempuran.
Sementara ribuan rekan mereka masih berperang dalam perang yang tidak dapat dimenangkan.
Baca juga: 2,3 Juta Penduduk Gaza Berisiko Menderita Kelaparan Akut Akibat Perang Israel-Hamas
Pakar Militer: Itu Tanda Kemunduran Israel dalam Perang
Pakar militer, Mayjen Fayez Duwairi, mengatakan kepada Al-Jazeera, bahwa Brigade Golani termasuk pasukan paling khusus militer Israel.
Brigade Golani terdiri dari delapan batalyon yaitu empat batalyon tank, dua batalyon infanteri, satu batalyon penerjun payung dan satu batalyon artileri.
Menurut pakar militer tersebut, keputusan Israel untuk menarik Brigade Golani keluar dari Gaza kemungkinan akan semakin memperburuk moral tentara Israel, yang belum mencapai tujuan yang dinyatakan oleh dewan perang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Menurut aturan militer, mengeluarkan unit militer dari pertempuran berarti unit tersebut kehilangan 40 persen kemampuan tempur dan alat tempurnya," menurut Fayez Duwairi, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Hancurkan 720 Kendaraan IDF, Abu Ubaida: Israel Tak Bisa Musnahkan Hamas
Penarikan Brigade Golani, menurutnya, adalah indikasi sifat pertempuran dan efektivitas Brigade Al-Qassam dalam mengelola pertempuran, 53 hari setelah dimulainya pertempuran darat.
"Brigade Golani adalah ujung tombak agresi Israel di Jalur Gaza. Mereka mengalami guncangan besar dalam pertempuran tersebut. Ini menunjukkan intensitas pertempuran dan besarnya kerugian," lanjutnya.
Fayez Duwairi menegaskan, penarikan Brigade Golani membuktikan kebenaran dari ucapan juru bicara militer Hamas, Abu Ubaida tentang penghancuran sejumlah besar kendaraan IDF.