News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Akui Tak Perlu Bantuan Iran dalam Serangan di Laut Merah: Seolah-olah Kekuatan Terkuat

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kapal kargo Galaxy Leader yang dibajak kelompok militan Houthi Yaman saat berlayar di Laut Merah menuju Israel, November 2023. Juru bicara Houthi mengatakan bantuan Iran tidak diperlukan.

TRIBUNNEWS.COM - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran disebut memberikan senjata kepada pemberontak Houthi Yaman.

Bantuan itu termasuk drone dan rudal, serta intelijen untuk menargetkan kapal komersial di Laut Merah.

Para pejabat mengklaim kapal pengawas Laut Merah yang dikendalikan Iran mengirimkan informasi pelacakan ke Houthi untuk digunakan dalam serangan mereka terhadap kapal-kapal di Selat Bab el-Mandeb.

Namun, juru bicara Houthi mengatakan kepada media bahwa bantuan Iran tidak diperlukan.

“Aneh rasanya mengaitkan segalanya dengan Iran seolah-olah Iran adalah kekuatan terkuat di dunia,” kata juru bicara tersebut, Sabtu (23/12/2023), dilansir Al Jazeera.

“Kami memiliki fasilitas intelijen yang telah membuktikan diri selama bertahun-tahun melakukan agresi terhadap kami," jelasnya.

Baca juga: Serangan Houthi Makin Mengancam, 20 Negara Gabung AS Lindungi Laut Merah

Iran Dituduh Terlibat

Amerika Serikat (AS) menyebut Iran sangat terlibat dalam perencanaan serangan pemberontak Houthi Yaman terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, mengatakan Iran menyediakan senjata, pendanaan, pelatihan, dan intelijen taktis untuk memungkinkan serangan di sepanjang koridor laut yang penting.

“Dukungan Iran selama krisis Gaza telah memungkinkan Houthi melancarkan serangan terhadap Israel dan sasaran maritim, meskipun Iran sering kali menyerahkan kewenangan pengambilan keputusan operasional kepada Houthi,” ungkap Watson, Jumat (22/12/2023), dikutip dari The Times of Israel.

“Sejak tahun 2015, Iran telah mentransfer sistem senjata canggih ke Houthi, termasuk sistem udara tak berawak, rudal jelajah serangan darat, dan rudal balistik yang telah digunakan dalam serangan terhadap kapal maritim, termasuk kapal komersial yang tidak diketahui memiliki hubungan dengan Israel, dan dalam serangan melawan Israel sejak Oktober,” papar dia.

Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Truxtun terlihat di Laut Merah pada 1 Mei 2023. Militan Houthi di Yaman telah menyatakan perang terhadap Operation Prosperity Guardian pimpinan AS, yang berupaya melindungi jalur pelayaran di Laut Merah. (U.S. AFRICA COMMAND)

Baca juga: Aktivitas di Pelabuhan Eilat Israel Anjlok 85 Persen Imbas Serangan Houthi di Laut Merah

Watson menambahkan, tanpa dukungan Iran yang berkelanjutan, Houthi akan kesulitan melacak dan menyerang kapal-kapal komersial secara efektif.

Iran, yang telah lama mendukung pemberontak Yaman, telah menyediakan sistem udara tak berawak, rudal jelajah, dan rudal balistik kepada Houthi, termasuk yang digunakan dalam serangan baru-baru ini terhadap kapal komersial dan militer serta upaya serangan terhadap Israel.

“Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Iran berusaha menghalangi kelompok Houthi melakukan perilaku sembrono ini,” lanjut Watson.

Sebagai informasi, AS telah membentuk koalisi angkatan laut untuk melindungi jalur pelayaran global Laut Merah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini