News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Serang Kapal Israel di Laut Merah: Rusia Ketiban Cuan, Barat Menderita

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal kargo Galaxy Leader yang disita oleh Houthi pada 20 Desember 2023 berlabuh di sebuah pelabuhan di Laut Merah di Provinsi Hodeida, Yaman.

TRIBUNNEWS.COM - Serangan militan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang terafiliasi dengan Israel membuat Barat menderita.

Sebelumnya, pemimpin Houthi mengaku menargetkan kapal-kapal Israel sebagai pembalasan atas kekejaman Israel di Gaza.

Dikutip dari Russian Today, Houthi tampaknya tidak hanya menargetkan kapal Israel, tetapi juga kapal negara-negara Barat.

Perusahaan-perusahan ekspedisi pengiriman kemudian menangguhkan operasinya di Laut Merah karena serangan Houthi itu.

Kapal-kapal terpaksa menempuh jalur lain, yakni dengan mengelilingi Afrika. Namun, jalur alternatif itu membuat waktu perjalanan menjadi lebih lama dan mahal.

Eropa kini menghadapi dampak ekonomi karena terganggunya pengiriman barang lewat Laut Merah.

Terganggunya pengiriman itu disebut mengancam rantai pasokan industri di Eropa.

Baca juga: Kapal Tanker Kimia Diserang Drone di Samudera Hindia, Pentagon Tuding Houthi Yaman

Sementara itu, makin banyak kapal tanker Rusia yang berlayar di perairan itu dalam perjalanannya menuju ke Asia.

Hal itu karena setelah Eropa mengurangi impor minyak Rusia, Rusia mengalihkan ekspor minyak ke Asia. Hasilnya, lalu lintas pengiriman minyak lewat Laut Merah meningkat hingga 140 persen.

Dikutip dari Hindu Times, Houthi dilaporkan tidak menyerang kapal Rusia di Laut Merah.

Media Rusia mengklaim Houthi telah mengizinkan kapal Rusia untuk melewati perairan itu dengan aman.

Jumlah kapal tanker di Laut Merah yang tidak terafiliasi dengan negara Barat dan Israel makin banyak sejak Houthi melancarkan serangan.

Setidaknya ada 12 kapal pembawa gas LNG dan 182 kapal pembawa minyak yang transit di Laut Merah tanggal 19 Desember. Jumlah itu lebih banyak daripada jumlah sebelum Houthi menyerang.

"Houthi sangat akurat dalam hal menghindarkan serangan ke kapal minyak Barat," kata Viktor Katona, seorang analis di perusahaan data bernama Kpler, dikutip dari The Cradle.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini