News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Borong Rudal Jelajah 1.000 Km Talaeiyeh dan Heli Pintar demi Perkuat Houthi di Laut Merah

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal-rudal gerakan Houthi dipamerikan dalam sebuah pameran bertajuk Pekan Martir, 27 November 2023, di Sanaa, Yaman. Teknologi rudal Tiongkok mungkin berperan dalam senjata anti-kapal yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk menargetkan kapal komersial di Laut Merah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Angkatan Laut Iran telah merampungkan pembelian sejumlah rudal jelajah pintar Talaeiyeh yang memiliki jangkauan tembak hingga 1.000 km.

“Kami telah menerima pengiriman rudal jelajah canggih yang saat ini tiba di pangkalan militer dekat Samudera Hindia untuk digunakan sebagai persenjataan angkatan laut,” kata Kepala Angkatan Laut Iran, Shahram Irani.

Berbeda dari rudal pada umumnya, Irani menjelaskan bahwa rudal Talaeiyeh memiliki kemampuan yang super canggih. Diantaranya mampu mengubah target selama perjalanan.

Kelebihan ini didapatkan lantaran rudal Talaeiyeh dengan hulu ledak 130 kilogram ini dilengkapi dengan sistem panduan radar aktif.

Dengan kemampuan mengubah rute serta pemilihan target rudal Talaeiyeh akan jadi alat pengecoh musuh paling ampuh.

"Rudal Talayieh, yang memiliki jarak tempuh lebih dari 1.000 kilometer, adalah rudal cerdas dengan kemampuan mengubah rute serta pemilihan target oleh rudal sendiri, dan merupakan sistem induk yang dapat mengecoh target dalam level tinggi," imbuh Irani.

Dalam laporan yang dirilis media lokal Zawya, pemerintah Iran juga turut memborong sejumlah senjata tempur,

Baca juga: Houthi Yaman Ancam Tenggelamkan Kapal Perang AS yang Kawal Kapal Kargo di Laut Merah

Diantaranya helikopter pengintai Mohajer yang dibekali sistem intelijen serta drone laut dan rudal Nasir dengan jangkauan 1000 kilometer.

Meskipun analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuannya, namun rudal dan drone buatan Iran adalah elemen kunci dalam perangkat keras militer Teheran.

Baca juga: Rudal Houthi di Laut Merah Diduga Pakai Teknologi China, Ansarallah Duluan Pakai Ketimbang PLA?

Banyak pihak menilai bahwa pembelian senjata perang itu dilakukan pemerintah Iran untuk memperkuat posisi milisi sayap kanan Houthi yang saat ini tengah melakukan blokade terhadap kapal dagang Israel di Laut Merah.

Tuduhan itu diperkuat dengan adanya insiden penembakan yang menyebabkan kapal tanker kimia Chem Pluto berbendera Liberia terbakar saat melintas di Samudra Hindia.

Para pejabat Amerika yang berada di Gedung Pentagon menilai serangan drone yang memicu kebakaran itu merupakan ulah dari milisi Houthi Yaman.

Baca juga: Aktivitas di Pelabuhan Eilat Israel Anjlok 85 Persen Imbas Serangan Houthi di Laut Merah

Tuduhan tersebut dilontarkan sejalan dengan kebijakan pemerintah Iran, beserta pasukan militan sekutunya di Yaman akhir-akhir ini kerap melakukan penyerangan terhadap kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel hingga memicu ketegangan regional dan risiko baru bagi jalur pelayaran.

Merespon tuduhan yang dilontarkan Amerika kepada negaranya, pemerintah Iran dengan tegas membantah bahwa pihaknya terlibat dalam perencanaan serangan oleh gerakan Houthi di Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini