Dalam survei itu ada 1.000 warga Arab Saudi yang menjadi responden. Ada sebanyak 96 persen dari mereka yang mengatakan menolak normalisasi hubungan.
Kemudian, turut didapati fakta bahwa dukungan warga Arab terhadap kelompok Hamas di Gaza makin meningkat.
Hanya ada 16 persen warga Arab yang meyakini Hamas harus menghentikan upayanya untuk melenyapkan Israel dan menerima solusi dua negara.
"Mayoritas warga Arab (95 persen) merespons bahwa Hamas pada kenyataannya tidak membunuh warga sipil ketika ditanya apakah mereka yakin bahwa pembunuhan warga sipil oleh Hamas bertentangan dengan Islam," demikian pernyataan hasil survei itu dikutip dari Palestine Chronicle.
Di samping itu, ada 87 persen responden yang meyakini peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini telah memperlihatkan bahwa Israel sangat lemah dan mengalami perpecahan internal.
Menurut mereka, Israel kelak akan bisa dikalahkan.
3. Pejabat Hizbullah Ungkap Peringatan Hamas untuk Tak Memulai Perang Habis-habisan dengan Israel
Baca juga: Roket Hizbullah Meradang, Tewaskan IDF Muda Usia 19 Tahun, Tentara Israel Lainnya Luka Parah
Hizbullah siap memerangi Israel di Lebanon hingga titik darah penghabisan.
Mereka siap tempur membantu Hamas yang sejak 7 Oktober lalu, berusaha bertahan dari gempuran Israel yang mengerikan di Gaza.
Setidaknya, upaya Hizbullah bisa sedikit mengganggu konsentrasi Israel dengan membuka front di perbatasan utara negara Zionis tersebut.
Tak lama setelah serangan Hamas 7 Oktober yang menewaskan 1.200 sipil Israel, Hizbullah rupanya sudah mendekati kelompok organisasi Islam berbasis di Gaza tersebut.
Nawaf al-Moussawi, anggota Syiah Hizbullah di parlemen Lebanon, menyebut kelompoknya menawarkan bantuan.
“Kami bertanya kepada saudara-saudara kami di Gaza, 'apa yang bisa kami lakukan?' Jika kita memulai perang habis-habisan di Lebanon, apakah ini akan menghentikan pertempuran di Gaza atau tidak?” kata al-Moussawi dalam wawancara yang disiarkan di Al-Manar TV, saluran resmi Hizbullah.
4. Milisi Houthi Beri Hak Istimewa untuk Putin, Kapal Tanker Rusia Bebas Melintas di Laut Merah
Baca juga: Kremlin Sebut Putin Tak Akan Beri Ucapan Tahun Baru bagi Negara yang Tak Bersahabat dengan Rusia