News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Aksi Kombinasi Hamas di Gaza dan Houthi di Yaman Ancam Ketahanan Pangan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tank tentara Israel dikerahkan di Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 22 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.

Aksi Kombinasi Hamas di Gaza dan Houthi di Yaman Ancam Ketahanan Pangan Israel

TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Industri Makanan Israel (FIAI) memperingatkan kalau perang yang berkepanjangan dengan Hamas dapat menyebabkan krisis pangan di Israel.

Wanti-wanti FIAI itu dilaporkan Jerusalem Post akan terjadi jika pemerintah Israel gagal menerapkan strategi yang jelas untuk mencegah krisis pangan.

Laporan pada Senin (25/12/2023) itu menyebut, Ketua FIAI, Dodi Manevich dan presiden Asosiasi Produsen Israel (MAI), Ron Tomer,  telah meminta David Bitan, ketua komite ekonomi di parlemen Israel, untuk diadakannya pertemuan darurat.

Baca juga: Jenderal Razi Mousavi Dianggap Martir, Iran Potensial Kobarkan Perang Langsung Lawan Israel

"Pertemuan darurat ini guna membahas ketahanan pangan dan persediaan pangan darurat," tulis laporan Jerusalem Post .

Manevich dan Tomer memperingatkan kalau pemerintah Israel perlu menyiapkan strategi untuk memastikan bahwa setidaknya 75 persen dari seluruh produk pangan bersumber secara lokal untuk mencegah krisis pangan.

Saat ini, sekitar 90 persen fasilitas produksi pangan Israel berlokasi di zona konflik di utara dan selatan negara itu, menurut perkiraan FIAI.

"Fasilitas produksi pangan tersebut sejauh ini tetap beroperasi meskipun terkena serangan roket dari Gaza atau Lebanon dan banyak karyawannya telah dievakuasi ke daerah yang lebih aman," kata laporan itu.

Kedua pejabat tersebut juga menunjukkan ancaman terhadap rantai pasokan yang ditimbulkan oleh serangan gerakan Houthi Yaman terhadap kapal dagang Israel di Laut Merah.

Baca juga: Sembilan Poin Proposal Mesir untuk Gencatan Senjata di Gaza: Hamas Sudah Oke, Israel Ogah?

Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, tentara berdiri di pintu masuk terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. (JACK GUEZ / AFP)

Misi Membasmi Hamas Belum Tercapai

Israel menyatakan akan tetap melanjutkan perang Gaza hingga misi mereka memberangus gerakanan pembebasan Palestina, Hamas tercapai.

Pada 7 Oktober, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza, sementara para pejuangnya menerobos perbatasan, melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil.

Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya diculik.

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Lebih dari 20.600 orang telah terbunuh dan lebih dari 54.500 orang terluka sejauh ini di Gaza akibat serangan Israel, kata pihak berwenang setempat.

Setelah hampir tiga bulan, gerakan Hamas belum menunjukkan pelemahan perlawanan. Sebaliknya, tentara Israel dalam operasi daratnya akan ditarik mundur dengan dalih berganti fase serangan lewat bombardemen udara.

Baca juga: Korban Tewas Tentara IDF Menggunung, Hamas Paksa Israel Tarik Mundur Pasukan Darat dari Gaza

(oln/sptnk/JP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini