“Perang akan berlanjut hingga akhir,” imbuh Netanyahu.
Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Perdamaian atas Konflik Israel-Hamas, Peningkatan Bantuan di Gaza
Namun, kritik di Israel semakin meningkat karena kurangnya keberhasilan militer dan meningkatnya jumlah korban tewas di kalangan tentara.
Kemudian, fakta bahwa lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas dan faksi lain di Jalur Gaza.
Hamas menolak membahas pertukaran tahanan baru tanpa gencatan senjata permanen.
Netanyahu pun terpaksa membela kampanye militer di Gaza saat berpidato di Knesset pada hari Senin.
Ia mengatakan, tekanan militer diperlukan agar para sandera dapat dibebaskan.
Menurutnya, Israel akan menyerahkan segalanya untuk mencapai tujuan ini.
"Perang masih belum berakhir," tegas dia.
Baca juga: Israel Tolak Beri Visa ke Staf PBB Atas Pernyataan Soal Perang di Gaza
Diketahui, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 241 orang tewas dalam 24 jam terakhir dan 382 luka-luka.
Militer Israel mengatakan angkatan udara mencapai 100 sasaran di selatan Jalur Gaza dalam 24 jam.
Pemboman Israel membunuh warga Palestina semalaman di Khan Younis, Bureij, Juhor ad-Dik, dan Nuseirat.
Setidaknya 20.915 orang tewas dan 54.918 luka-luka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel