Beeri menyebut Hamas juga menggunakan pengetahun Iran dan Korea Utara untuk membangun terowongannya sendiri.
Salah satu terowongan Hizbullah diklaim memiliki panjang hingga 45 km. Terowongan itu juga bisa dimasuki oleh kendaraan.
Pada bulan Mei 2021, perusahaan penyiaran Israel bernama Kan juga melaporkan adanya terowongan yang diduga membentang dari Beirut ke Lebanon selatan.
Ancaman terowongan Hizbullah sebenarnya sudah diketahui oleh Israel.
Israel bahkan memilih menunda operasi militer di Gaza pada tahun 2018 demi menangani ancaman terowongan Hizbullah.
Pada bulai Mei 2021 ketika Israel juga berperang melawan Hamas, IDF turut menargetkan jaringan terowongan Hamas.
Baca juga: Veteran Israel: IDF Sebar Kemenangan Palsu, Tak Ada Solusi soal Terowongan Hamas
Namun, kini jaringan tersebut diyakini jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu membuat Israel kembali khawatir akan keberadaan terowongan Hizbullah.
Pekan lalu IDF berujar, "Sejak dimulainya serangan darat di Jalur Gaza, pasukan IDF telah menemukan sekitar 1.500 ujung terowongan dan rute terowongan Hamas."
Hizbullah terus memantau
Hizbullah terus memantau perkembangan perang di Gaza antara Hamas dan Israel.
Kelompok asal Lebanon itu turut melancarkan banyak serangan ke perbatasan Israel bagian utara.
Hamas membangun terowongan di bawah kota, sedangkan Hizbullah beroperasi di desa dan kota.
Umumnya Hizbullah lebih canggih daripada Hamas. Namun, serangan tiba-tiba Hamas tanggal 7 Oktober lalu telah menyingkap kekuatan sebenarnya yang dimiliki Hamas.
Hal itu juga memunculkan pertanyaan mengenai kemampuan Hizbullah saat ini.
Baca juga: Militer Israel Rilis Video Terowongan Besar Hamas, Diklaim Jadi Tempat 5 Sandera Ditemukan Tewas
(Tribunnews/Febri)