TRIBUNNEWS.COM - Israel kini kembali dihantui oleh ancaman terowongan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.
Hizbullah disebut memiliki banyak pengalaman dalam bidang pembangunan terowongan.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menemukan terowongan terbesar Hamas yang ternyata lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.
Lalu, apakah Hizbullah yang membantu Hamas itu juga memiliki terowongan yang lebih besar daripada yang diperkirakan?
Dilansir dari The Jerusalem Post, pertanyaan itu muncul pekan lalu setelah Israel menemukan terowongan terbesar Hamas.
Pemimpin Komando IDF Utara Mayor Jenderal Uri Gordin berujar kepada anggota dewan di utara bahwa informasi tentang terowongan Hizbullah tak akan dirahasiakan.
Gordin menyebut IDF terus mencari infrastruktur musuh di atas dan di bawah tanah.
"Jika ancaman terdeteksi, kita tidak akan merahasiakannya dari setiap orang," kata Gordin.
Baca juga: Serbu Kebun Zaitun, Israel Temukan Pintu Terowongan Hamas di Bawah Hampir Setiap Pohon
Sementara itu, Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma pada tanggal 18 Desember lalu juga menyinggung ancaman terowongan Hizbullah.
"Setelah terowongan strategis Hamas di Gaza, rantai makanan proksi Iran sudah jelas. Pertama Hizbullah, kemudian semua yang lainnya," kata Alma.
"Jika ini adalah kemampuan Hamas, lalu apa kemampuan Hizbullah dalam konteks pembangunan terowongan strategis?"
Adapun artikel dari media Israel bernama Maariv menyebutkan detail lain dalam laporan Alma tahun 2021 silam.
"Dalam perkiraan kami, setelah Perang Lebanon Kedua tahun 2006, dengan bantuan Korea Utara dan Iran, [Hibullah] membangun proyek pembentukan jaringan "antarkawasan" di Lebanon," kata peneliti Alma bernama Tal Beeri.
"Sebuah jaringan yang jauh lebih besar daripada jaringan terowongan Hamas," ujar Beeri.
Baca juga: Hamas Ledakkan Terowongan yang Dibuka Israel di Gaza, 8 Tentara Tewas
Beeri menyebut Hamas juga menggunakan pengetahun Iran dan Korea Utara untuk membangun terowongannya sendiri.
Salah satu terowongan Hizbullah diklaim memiliki panjang hingga 45 km. Terowongan itu juga bisa dimasuki oleh kendaraan.
Pada bulan Mei 2021, perusahaan penyiaran Israel bernama Kan juga melaporkan adanya terowongan yang diduga membentang dari Beirut ke Lebanon selatan.
Ancaman terowongan Hizbullah sebenarnya sudah diketahui oleh Israel.
Israel bahkan memilih menunda operasi militer di Gaza pada tahun 2018 demi menangani ancaman terowongan Hizbullah.
Pada bulai Mei 2021 ketika Israel juga berperang melawan Hamas, IDF turut menargetkan jaringan terowongan Hamas.
Baca juga: Veteran Israel: IDF Sebar Kemenangan Palsu, Tak Ada Solusi soal Terowongan Hamas
Namun, kini jaringan tersebut diyakini jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu membuat Israel kembali khawatir akan keberadaan terowongan Hizbullah.
Pekan lalu IDF berujar, "Sejak dimulainya serangan darat di Jalur Gaza, pasukan IDF telah menemukan sekitar 1.500 ujung terowongan dan rute terowongan Hamas."
Hizbullah terus memantau
Hizbullah terus memantau perkembangan perang di Gaza antara Hamas dan Israel.
Kelompok asal Lebanon itu turut melancarkan banyak serangan ke perbatasan Israel bagian utara.
Hamas membangun terowongan di bawah kota, sedangkan Hizbullah beroperasi di desa dan kota.
Umumnya Hizbullah lebih canggih daripada Hamas. Namun, serangan tiba-tiba Hamas tanggal 7 Oktober lalu telah menyingkap kekuatan sebenarnya yang dimiliki Hamas.
Hal itu juga memunculkan pertanyaan mengenai kemampuan Hizbullah saat ini.
Baca juga: Militer Israel Rilis Video Terowongan Besar Hamas, Diklaim Jadi Tempat 5 Sandera Ditemukan Tewas
(Tribunnews/Febri)