TRIBUNNEWS.COM - Laporan mengungkap bahwa pasukan Israel secara terang-terangan mengizinkan dan dalam beberapa kasus, memberikan perlindungan kepada geng-geng bersenjata di Gaza yang menjarah truk-truk bantuan.
Tindakan ini menciptakan hambatan besar bagi kelompok-kelompok kemanusiaan yang berjuang menyalurkan bantuan kepada warga Palestina yang membutuhkan.
Dilansir The Washington Post, memo internal PBB dari bulan lalu menemukan, geng-geng penjarah kemungkinan mendapat keuntungan dari "kebaikan hati" militer Israel dan perlindungan langsung dari tentara Israel.
Berdasarkan wawancara dengan mereka yang terlibat di lapangan, The Washington Post juga menemukan bahwa, di bawah pengawasan militer Israel, penjarahan yang sebelumnya jarang terjadi telah berkembang menjadi usaha terorganisasi.
Penyelidikan menemukan bahwa penjarah sering membajak truk untuk menjual barang dengan harga selangit atau menghancurkan bantuan.
Mereka juga mencari rokok, yang dilarang masuk oleh otoritas Israel, untuk diselundupkan ke Gaza dan dijual di pasar gelap.
Operasi ini dilaporkan mengakibatkan kelompok bantuan kehilangan $25,5 juta dalam bentuk bantuan pada musim panas ini.
Selama kurun waktu tersebut, Program Pangan Dunia (WFP) kehilangan setengah dari bantuan pangannya di sepanjang rute utama tempat penjarahan terjadi.
Kelompok-kelompok ini beroperasi di wilayah yang berada di bawah kendali militer Israel.
Titik masuk utama untuk bantuan, yaitu penyeberangan Kerem Abu Salem atau Kerem Shalom, terletak di selatan, di bagian Gaza yang diambil alih oleh pasukan Israel pada bulan Mei.
Di sanalah sebagian besar penjarahan terjadi, terkadang hanya berjarak ratusan meter dari pasukan Israel.
Baca juga: Israel Izinkan Geng Bersenjata Jarah Truk Bantuan di Gaza, Otoritas Palestina: IDF Malah Kutip Jatah
Blokade Memperburuk Situasi
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan bahwa penjarahan, yang sering disertai kekerasan, menjadi hambatan utama dalam pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
Hal ini memperburuk bencana kemanusiaan yang sudah mengerikan akibat blokade bantuan kemanusiaan Israel.
Israel bahkan memperketat blokade dalam beberapa bulan terakhir.