News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS Ketakutan, Ngotot Cegah Perang Lebanon-Israel, Hizbullah Punya 150.000 Rudal

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis oleh Hizbullah tanggal 22 Juli 2017 memperlihatkan rudal darat yang ditembakkan ke arah Jurud Arsal. AS berusaha mencegah perang Israel-Lebanon meletus.

TRIBUNNEWS.COM – Para pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir konflik di perbatasan Israel-Lebanon bisa memunculkan perang baru.

Mereka kemudian mendesak para pejabat Israel untuk tidak memperluas konflik yang sudah hampir mencapai puncaknya itu.

Haaretz melaporkan penasihat Presiden AS Joe Biden sekaligus tangan kanannya, Amos Hochstein, tengah berupaya melakukan diplomasi guna mencegah munculnya perang baru itu.

Tahun lalu Hochstein juga menjadi juru damai dalam kesepakatan antara Israel-Lebanon perihal perbatasan maritim.

Dilansir The Washington Post, kelompok Hizbullah di Lebanon meluncurkan lebih banyak rudal ke Israel utara pada hari Rabu (27/12/2023).

Pekan ini Hizbullah memang menembakkan puluhan roket dan menerbangkan drone berpeledak.

“Kini kita harus memilih,” kata Eylon Levy, juru bicara kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu.

“Hizbullah mundur dari perbatasan Israel, sejalan dengan resolusi PBB 1701, atau kita sendiri akan membuatnya mundur.”

Baca juga: Hizbullah Luncurkan Gelombang 30 Rudal ke Kota Kiryat Shmona, Siap Serang Israel Habis-habisan

Dia mengklaim Hizbullah dan kelompok yang didukung Iran lainnya ingin menyeret Lebanon ke dalam perang yang tidak diperlukan.

“Kawasan kita tak pantas dilanda perang yang lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, sehari sebelumnya Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut Israel kini menghadapi perang dengan berbagai medan tempur.

Israel, kata Gallant, diserang dari tujuh medan, yakni Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Iran.

Serangan Hizbullah makin sering terjadi setelah Hamas melancarkan serangan tiba-tiba ke Israel tanggal 7 Oktober lalu.

Hamas disebut ingin melibatkan Hizbullah dan kelompok militan di Tepi Barat dan seluruh wilayah di kawasan Timur Tengah hingga perang berskala regional meletus.

Baca juga: Belum Kelar Urus Terowongan Hamas, Israel Malah Kembali Dihantui Terowongan Hizbullah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini