Gordin menyebut IDF terus mencari infrastruktur musuh di atas dan di bawah tanah.
"Jika ancaman terdeteksi, kita tidak akan merahasiakannya dari setiap orang," kata Gordin.
Baca juga: Pejabat Hizbullah Ungkap Peringatan Hamas untuk Tak Memulai Perang Habis-habisan dengan Israel
Sementara itu, Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma pada tanggal 18 Desember lalu juga menyinggung ancaman terowongan Hizbullah.
"Setelah terowongan strategis Hamas di Gaza, rantai makanan proksi Iran sudah jelas. Pertama Hizbullah, kemudian semua yang lainnya," kata Alma.
"Jika ini adalah kemampuan Hamas, lalu apa kemampuan Hizbullah dalam konteks pembangunan terowongan strategis?"
Adapun artikel dari media Israel bernama Maariv menyebutkan detail lain dalam laporan Alma tahun 2021 silam.
"Dalam perkiraan kami, setelah Perang Lebanon Kedua tahun 2006, dengan bantuan Korea Utara dan Iran, [Hizbullah] membangun proyek pembentukan jaringan "antarkawasan" di Lebanon," kata peneliti Alma bernama Tal Beeri.
"Sebuah jaringan yang jauh lebih besar daripada jaringan terowongan Hamas," ujar Beeri.
Beeri menyebut Hamas juga menggunakan pengetahun Iran dan Korea Utara untuk membangun terowongannya sendiri.
Salah satu terowongan Hizbullah diklaim memiliki panjang hingga 45 km. Terowongan itu juga bisa dimasuki oleh kendaraan.
Pada Mei 2021, perusahaan penyiaran Israel bernama Kan juga melaporkan adanya terowongan yang diduga membentang dari Beirut ke Lebanon selatan.
(Tribunnews/Febri)