Akan tetapi, ketika Israel menyerang balik Gaza, Hizbullah tidak segera bergabung dengan Hamas dalam perang itu. Hal itu membuat bingung militer Israel.
“Kini yang kami tahu ialah bahwa Hizbullah terlibat [dalam serangan] pada 8 Oktober, dan perlahan menjadi makin berani hingga mencapai situasi saat ini, ketika Hizbullah menggunakan seluruh senjatanya, kecuali senjata jarak jauh,” kata jacques Neriah, mantan kepala intelijen militer Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir Israel telah mengevakuasi 70.000 warganya dari perbatasan utara yang berada dekat dengan Lebanon.
Hizbullah punya ratusan ribu rudal
Pada 2019, intelijen militer AS memperkirakan Hizbullah memiliki 150.000 rudal.
Hizbullah diduga mendapatkan rudal baru dari Iran yang dikirim melalui Suriah dan rute lainnya.
Adapun pada November 2023 pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyebut pihaknya menggunakan rudal Burkhan untuk menyerang pos Israel di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Nasrallah menyebut rudal itu bisa membawa hulu ledak dengan berat 300 hingga 500 kg.
“Kalian bisa bayangkan apa yang terjadi jika setengah ton bahan peledak jatuh di pos militer Israel,” ujar dia.
Baca juga: Balas Dendam, Jet Tempur AS Hajar Tiga Sarang Kataib Hizbullah, Irak: Pelanggaran Kedaulatan!
Israel dihantui terowongan Hizbullah
Israel juga kembali dihantui oleh ancaman terowongan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.
Hizbullah disebut memiliki banyak pengalaman dalam bidang pembangunan terowongan.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menemukan terowongan terbesar Hamas yang ternyata lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.
Lalu, apakah Hizbullah yang membantu Hamas itu juga memiliki terowongan yang lebih besar daripada yang diperkirakan?
Dilansir The Jerusalem Post, pertanyaan itu muncul pekan lalu setelah Israel menemukan terowongan terbesar Hamas.
Pemimpin Komando IDF Utara, Mayor Jenderal Uri Gordin, berujar kepada anggota dewan di utara bahwa informasi tentang terowongan Hizbullah tak akan dirahasiakan.