Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Sebanyak 80 jenazah warga Palestina yang disandera Israel dikembalikan ke Gaza dalam keadaan tidak utuh, media pemerintah menyebut puluhan mayat itu jadi korban pencurian organ vital.
Tuduhan ini dilontarkan Kementerian Kesehatan Palestina setelah beberapa jenazah yang dikembalikan Israel organ vitalnya hilang, bahkan beberapa mayat ada yang sudah membusuk dan sulit untuk diidentifikasi.
"Mayat-mayat itu tiba di dalam sebuah kontainer, beberapa masih utuh, sementara yang lain dalam keadaan terpotong-potong, dan beberapa lainnya telah membusuk," ungkap Direktur Rumah Sakit Mohamed Yousef El-Najar di Kota Rafah, Marwan Al-Hams.
"Setelah memeriksa mayat-mayat tersebut, terlihat jelas bahwa ciri-ciri orang yang terbunuh telah banyak berubah, yang merupakan indikasi jelas bahwa penjajah Israel telah mencuri organ-organ penting dari mereka," tambah Al-Hams.
Baca juga: Tolak Perintah Perang, Pemuda Israel Dijatuhi Hukuman Sebulan Penjara
Pemerintah Israel hingga kini belum memberikan pernyataan apapun terkait adanya tuduhan pencurian organ jenazah warga Gaza.
Sementara itu kantor media Palestina bersama para pejabat negara kompak menyerukan penyelidikan internasional yang independen terhadap pengambilan jenazah warga Palestina dan pencurian organ tubuh mereka.
Israel Telah Lama Dituduh Mengambil Organ Tubuh
Ini bukanlah kali pertama Israel memutilasi dan mengambil organ dari jenazah warga Palestina. Kantor berita Gaza mengungkap bahwa Israel sebelumnya telah menggali kuburan di kamp pengungsian Jabalia dan mencuri beberapa jenazah.
Bahkan dalam buku Over Their Dead Bodies yang ditulis dokter Israel Meira Weiss mengklaim Israel mengambil organ dari orang-orang Palestina yang meninggal antara tahun 1996 dan 2002 untuk digunakan dalam penelitian medis di universitas-universitas Israel dan ditransplantasikan ke tubuh pasien Israel.
Bukti lain sebuah investigasi televisi Israel yang kontroversial pada tahun 2014 juga sempat meliput pengakuan pejabat tinggi yang mengklaim bahwa Bank Kulit Israel memiliki cadangan “kulit manusia” mencapai 17 meter persegi, adapun kulit tersebut diambil dari tubuh pekerja Palestina dan Afrika yang tewas akibat perang.
Jadi Pusat Perdagangan Organ Ilegal
Menurut laporan Parlemen Eropa tahun 2015, dokter dan pasien Israel memainkan peran utama dalam perdagangan organ internasional, seperti di wilayah Eropa Timur Azerbaijan, Siprus, Kosovo, Amerika Serikat, Kosta Rika, Panama, Ekuador, hingga Kolombia.
Pada tahun 2018 silam, Polisi di Siprus mengungkap telah menangkap seorang pria Israel yang digambarkan sebagai pemimpin jaringan perdagangan organ di seluruh dunia yang beroperasi di Kosovo.
Pria berkebangsaan Israel bernama Moshe Harel dituduh diekspoitasi organ para korbannya dengan dibanderol seharga 145.000 dolar AS atau Rp 2,2 miliar (kurs Rp 15.412) untuk sebuah ginjal, dilansir Washington Post.