TRIBUNNEWS.COM - Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan telah menghapus video yang beredar di media sosial.
Video tersebut menunjukkan skenario seorang wanita Korea Selatan diculik penyerang bersenjata yang merujuk pada Hamas pada Hari Natal.
Wanita itu dipisahkan secara paksa dari putrinya yang masih kecil.
Video itu diterbitkan oleh South Korean broadcaster YTN, dikutip dari Al Arabiya.
Kementerian Luar Negeri di Seoul mengatakan, video tersebut dianggap tidak pantas.
Mereka juga telah meminta Kedutaan Israel untuk menghapusnya.
Baca juga: Sita 2,5 Juta Dollar, Israel Tuduh Toko Penukaran Uang sebagai Organisasi Teroris
Sementara itu, Kedutaan Besar Israel menulis keterangan video yang diposting di akun Facebook pada Selasa (26/12/2023).
"Pada tanggal 7 Oktober, Israel diserang oleh teroris Hamas. Sebanyak 1.200 pria, wanita dan anak-anak terbunuh, dan lebih dari 240 orang disandera di Gaza."
"Bayangkan jika hal itu terjadi pada Anda. Apa yang akan kamu lakukan?" tambah mereka.
Duta Besar Israel di Seoul, Akiva Tor mengatakan, postingan tersebut telah dihapus.
"Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, jauh dari Israel, untuk memahami hal ini, situasi perang saat ini," kata dia.