News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Nilai Israel Gagal Lindungi dari Hamas, Pemukim Selamat di Festival Nova Tuntut Ganti Rugi Rp 853 M

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Festival Nova berlangsung di dekat Kibbutz Beeri, hanya lima kilometer dari tembok pemisah Gaza.

Anggap Israel Gagal Lindungi dari Hamas, Pemukim yang Selamat dari Festival Musik Minta Ganti Rugi Rp 853 M

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak empat puluh dua warga Israel yang selamat dari insiden yang terjadi di festival musik Nova di Re'im pada  7 Oktober telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah Israel.

Para pemukim Israel itu meminta pemerintah mereka bertanggung jawab atas peristiwa tragis di festival tersebut.

Laporan media Israel, The Times of Israel pada Senin (1/1/2024)  melansir, sekitar 42 orang yang selamat itu Nova meminta ganti rugi sebesar 200 juta NIS ( setara 55 juta dolar AS atau sekira Rp 853 miliar).

Baca juga: Pertempuran Hizbullah vs IDF Sengit di Lebanon Selatan, Permukiman Israel di Utara Kini Kosong

Ganti rugi diajukan karena menilai negara, tentara, polisi dan badan keamanan nasional Shin Bet, lalai.

"Karena kelalaian, mereka gagal dalam melindungi warga pemukim saat serangan Hamas terjadi pagi hari di di mana 364 orang yang menghadiri konser tersebut tewas dan lainnya luka-luka," tulis laporan itu.

Gugatan tersebut menyalahkan tentara Israel karena tidak memiliki pasukan yang cukup untuk melindungi konser tersebut,.

Sebagai catatan, konser di festival musik itu berlangsung sangat dekat dengan perbatasan Gaza dan diselenggarakan dengan persetujuan pejabat senior militer.

Baca juga: Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?

Tentara Israel memberikan penghormatan mereka pada tanggal 29 November 2023, di sebuah instalasi yang memuat foto orang-orang yang bersuka ria yang terbunuh atau diculik dalam serangan tanggal 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas dari Jalur Gaza, di lokasi festival Nova di Re'im. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Telepon Dua Pejabat Shin Bet dan Militer IDF

Lebih lanjut, gugatan tersebut juga menyalahkan tentara Israel (IDF) karena gagal memberi tahu penyelenggara konser ketika tanda-tanda kemungkinan munculnya serangan Hamas pada malam sebelumnya, Jumat 6 Oktober.

Pejabat senior Shin Bet dan pejabat militer IDF disebutkan sempat mengadakan dua pertemuan darurat, satu melalui telepon sekitar tengah malam pada hari Jumat malam, dan satu lagi secara langsung pada jam 3 pagi hari Sabtu.

Namun, para pejabat tinggi itu dilaporkan tidak memberi tahu pihak penyelenggara konser tentang ancaman bahaya yang datang berupa serangan terkoordinasi Hamas.

"Seandainya mereka melakukannya, konser tersebut bisa saja dievakuasi sebelum serangan Hamas terjadi yang dimulai dengan serangan roket  yang diluncurkan ke berbagai pemukiman di Israel selatan pada Sabtu pagi pukul 06.30."

“Yang harus dilakukan terdakwa hanyalah menelepon pihak-pihak yang bertanggung jawab atas nama mereka untuk membubarkan pesta mengingat pemberitahuan yang diterima pada malam antara 10/6/23 - 10/7/23,” kata pengacara yang mengajukan gugatan atas nama para korban.

“Bencana ini sebenarnya bisa dihindari,” kata perwakilan para korban yang selamat kepada media Israel tersebut.

“Satu panggilan telepon memisahkan nyawa penggugat dan keutuhan jiwa dan raga mereka dari kehancuran hidup mereka,” tulis 42 korban yang terlibat dalam gugatan tersebut.

Ratusan mobil yang hancur di lokasi Festival Nova berlangsung. Ada dugaan kalau jatuhnya banyak korban jiwa di pihak Israel saat serangan Hamas itu justru disebabkan oleh membabibutanya IDF. Festival Nova berlangsung di dekat Kibbutz Beeri, hanya lima kilometer dari tembok pemisah Gaza. (tangkap layar twitter)

Helikopter Apache Meyapu Bersih

Konser tersebut berlokasi di dekat pangkalan militer Re’im, markas Divisi Gaza tentara Israel.

Ketika penonton konser mulai mengungsi dari pesta karena serangan roket , mereka masuk ke mobil dan menuju ke jalan raya Route 232, di mana mereka bertemu dengan para angota pasukan Hamas dalam perjalanan untuk menyerang pangkalan dan pemukiman lainnya.

Para pejuang kemudian mulai menawan penonton konser.

Polisi Perbatasan Israel dan Angkatan Udara merespons aksi Hamas itu, menyebabkan pertempuran besar terjadi di Route 232 dan lokasi festival yang berdekatan.

"Penonton konser melarikan diri dan bersembunyi di pepohonan dari para pejuang Hamas ketika helikopter dan pesawat tempur Israel mengebom area festival," kata seorang yang selamat dari festival tersebut, Noa Kalash, kepada Time.

Helikopter Israel rupanya menyapu bersih orang-orang yang tampak dengan hujan peluru dan roket hellfire dari helikopter.

"Serangan membunuh pejuang Hamas dan beberapa penonton konser Israel dengan serangan udara," menurut laporan polisi Israel.

Menurut Michal Yaniv, kepala divisi hubungan luar negeri di Kepolisian Militer Nasional, sebagian besar jenazah dalam keadaan terbakar parah, banyak di antaranya tidak dapat dikenali lagi.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak atau sebagian besar orang yang meninggal akibat serangan udara.

Para pejabat Israel belum mengakui kesalahan yang dimainkan oleh Polisi Perbatasan dan helikopter Apache.

Sebaliknya, mereka membalikkan telunjuk dengan menyatakan kalau Hamas lah yang membantai 364 korbannya beberapa jam sebelum tentara Israel memberikan tanggapan pada sore harinya.

Gugatan yang mengatasnamakan para korban ini tidak secara spesifik mengungkit soal tembakan dari militer Israel yang menewaskan banyak penonton konser.

Media Israel melaporkan, dalam persidangan gugatan tersebut, disebutkan kalau perwira senior di Divisi Gaza tentara Israel hanya menyatakan keprihatinannya atas adanya perkumpulan massa yang begitu dekat dengan perbatasan Gaza, namun acara tersebut tetap disetujui.

Selain itu, seorang perwira operasi senior Divisi Gaza menentang diadakannya festival Nova, karena menganggapnya sebagai risiko keamanan yang tidak perlu.

Ia menegaskan, tentara akan kesulitan mengamankan pesta tersebut sepanjang akhir pekan, karena saat itu sedang libur Simchat Torah dan banyak tentara yang sedang cuti.

Terlepas dari peringatannya dan petugas tambahan, izin untuk mengadakan pesta diberikan, dan tidak ada seorang pun di tentara atau polisi yang memberi tahu sekitar 3.500 peserta pesta Nova tentang masalah keamanan atau tanda-tanda potensi serangan Hamas yang muncul pada 6 Oktober menjadi fokus perhatian dari tuntutan pertanggungjawaban pihak keamanan Israel..

“Tidak dapat dimengerti, bagaimana para terdakwa tidak memerintahkan agar pesta musik tersebut segera dibubarkan?” tulis pernyataan pengadilan.

(oln/tc/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini