Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Puluhan pelajar Indonesia di Jepang sudah kembali pulang ke rumah masing-masing dari tempat pengungsian akibat gempa besar magnitudo 7,6 di Ishikawa, Senin (1/1/2024).
"Dari Wakil PPI Korda Ishikawa sebanyak 9 mahasiswa di tempat pengungsian Isurugi, Toyama. Lalu 10 hingga 12 mahasiswa di SD Morinosato, Kanazawa, sudah kembali ke rumah," ungkap Prima Gandhi, Wakil Ketua PPI Kepala Tribunnews.com, Selasa (2/1/2024) pagi.
Baca juga: Kisah WNI saat Gempa Guncang Jepang: Berada di Mall, Atap Roboh, Saluran Air Bocor
Demikian pula darı PPI Korda Gifu sebanyak 6 orang yang sebelumnya mengungsi ke lokasi Toyama telah kembali ke rumahnya.
"Saat ini semuanya dalam keadaan sehat," kata Prima.
Sedikitnya 50 rumah terbakar dan retak akibat gempa besar kemarin.
Empat orang beruusia 50 tahunan meninggal dunia di Ishikawa.
Transportasi sempat terhenti. Puluhan penerbangan ke Ishikawa Niigata dan Toyama juga dibatalkan kemarin.
Hari ini puluhan pasukan beladiri Jepang (SDF) dikerahkan ke lokasi gempa untuk membantu masyarakat setempat.
Listrik di 32.000 rumah tangga sempat mati. Jaringan telepon dan internet juga sempat terganggu.
Peringatan Tsunami Kembali Diperdengarkan Lagi Sejak 2011
Gempa berkekuatan besar mengguncang prefektur Ishikawa Jepang, Senin (1/1/2024).
Gempa dengan magnitudo 7,4 itu terjadi pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB.
Baca juga: Gempa Jepang Akibatkan Gedung di Ishikawa Terbakar, Dikabarkan 6 Orang Tewas
Akibat gempa besar terjadi gelombang tsunami di beberapa wilayah.
Badan Meteorlogi Jepang menyatakan, peringatan tsunami kembali diperdengarkan lagi sejak 2011.