News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menanti Amukan Hizbullah setelah Israel Bunuh Saleh al-Arouri dengan 'Serangan Pengecut'

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pendukung Hizbullah mendengarkan pidato pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon, 3 November 2023. Nasrallah bersumpah akan membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri pada 2 Januari 2024

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan asal Lebanon, Hizbullah, bersumpah akan membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri.

Serangan tersebut dilancarkan dengan pesawat nirawak ke Ibu Kota Beirut, Lebanon, pada hari Selasa, (2/1/2024, dan turut menewaskan pemimpin Brigade Al-Qassam lainnya.

“Serangan itu tidak akan berlalu tanpa balasan dan hukuman,” kata Hizbullah dikutip dari Al-Akhbar.

Hizbullah juga menyebut Israel telah “melewati batas” karena melancarkan serangan di Lebanon.

Pada bulan Agustus lalu pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, mengatakan pembunuhan terhadap orang Lebanon, Palestina, Suriah, Iran, atau warga lainnya di wilayah Lebanon, akan mendapat reaksi keras.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin wilayah Lebanon menjadi tempat pembunuhan.

Menurut Hizbullah, serangan terbaru Israel itu adalah serangan terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanannya, kedaulatannya, dan perjuangannya.

Adapun korban tewas dalam serangan itu adalah tiga pemimpin Brigade al-Qassam bernama Saleh al-Arouri, dan Samir Fendi, kemudian ada empat anggota Hamas bernama Ahmed Hammoud, Mahmoud Zaki Shaheen, Muhammad Bashasha, dan Muhammad Al-Rayes.

Baca juga: Gembong Hamas Saleh al-Arouri Dibunuh Israel, Lebanon Ngamuk dan Buat Laporan Darurat ke PBB

Serangan pengecut

Sementara itu, seorang anggota biro politik Hamas bernama Izzat al-Rishq menyebut serangan Israel yang menewaskan al-Arouri adalah “serangan pengecut”.

Al-Rishq mengklaim serangan seperti itu tidak akan bisa menghancurkan tekad dan keteguhan warga Palestina dalam perjuangan mereka.

“Serangan itu kembali membuktikan kegagalan musuh untuk mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata dia dikutip dari Sky News.

Lebanon laporkan serangan Israel

Lebanon membuat laporan darurat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) setelah pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri tewas karena serangan Israel.

Penjabat (Pj.) Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati murka dan mengecam serangan yang merenggut nyawa para gembong Hamas itu dan menyebutnya sebagai "kejahatan baru Israel".

Sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah (kanan) bertemu dengan sekretaris jenderal gerakan Jihad Islam Palestina Ziad Nakhale (kiri ke-2) dan wakil kepala urusan politik gerakan Hamas Saleh al-Arouri (kiri) di lokasi yang dirahasiakan di Lebanon. (HEZBOLLAH'S MEDIA OFFICE / AFP)

Mikati juga mengklaim serangan itu adalah bagian dari upaya Israel untuk menyeret Lebanon ke dalam perang.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Saleh al-Arouri, Pejabat Tinggi Hamas yang Terbunuh di Beirut

Dia telah meminta Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib untuk mengirimkan laporan kepada DK PBB yang isinya keluhan tentang serangan terbaru Israel itu.

Menurut pemerintah Lebanon, Israel telah melanggar kedaulatan Lebanon dan secara terang-terangan telah menargetkan Kota Beirut bagian selatan.

“Serangan ini adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk menyeret Lebanon ke dalam fase baru konfrontasi setelah setiap hari menyerang wilayah selatan, yang menyebabkan banyak  korban tewas dan luka,” ujar Mikati dikutip dari Aawsat.

Dia meminta negara-negara di dunia untuk menekan Israel agar bersedia menghentikan serangannnya.

“Kami juga mewaspadai politik Israel yang ingin mengekspor kegagalannnya di Gaza ke perbatasan selatan guna menetapkan fakta-fakta baru dan aturan pertikaian,” ujarnya.

Dia mengatakan Lebanon tetap berkomitmen terhadap Resolusi PBB Nomor 1701. Namun, kata dia, Israel melanggarnya.

Baca juga: Saleh Al-Arouri Dibunuh Israel, Hamas Blokir Pembicaraan soal Gencatan Senjata di Gaza

“Terbukti bahwa keputusan perang berada di tangan Israel, dan agresinya harus ditahan dan dihentikan,” kata Mikati.

Mikati juga berdiskusi dengan pejabat militer dan keamanan mengenai serangan Israel itu.

Israel bersiap hadapi semua kemungkinan

Pejabat Israel memilih bungkam mengenai serangan itu. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, tidak menyinggung kematian al-Arouri saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Dia mengatakan saat ini pihaknya hanya berfokus melawan Hamas.

“Kami tetap berfokus melawan Hamas. Kami sangat siap dalam menghadapi segala kemungkinan,” kata Hagari dikutip dari Naharnet.

Baca juga: Hamas Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan Saleh al-Arouri, Tokoh Penting di Brigade Al-Qassam

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini