News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Selalu Bantah Pakai RS Jadi Markas, Intelijen AS Konfirmasi RS Al Shifa adalah Pusat Komando

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina memeriksa kerusakan di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 26 November 2023. - Kelompok militan Hamas sudah berulang kali membantah tuduhan yang menyebut mereka menggunakan rumah sakit di Gaza sebagai markas.

"Saya dapat mengonfirmasi kepada Anda bahwa kami memiliki informasi bahwa Hamas dan Jihad Islam Palestina menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Al Shifa, dan terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan dan mendukung operasi militer mereka serta menyandera,” kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Baca juga: WHO: Kelaparan dan Penyakit Menular Meningkat, Sebabkan Risiko Tingginya Angka Kematian di Gaza

--FOTO DIAMBIL SELAMA TUR TERKONTROL DAN SELANJUTNYA DIEDIT DI BAWAH PENGAWASAN MILITER ISRAEL-- Tentara berjalan di terowongan yang diklaim digali oleh militan Hamas di dalam kompleks rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza di Jalur Gaza utara pada 22 November 2023. - Kelompok militan Hamas sudah berulang kali membantah tuduhan yang menyebut mereka menggunakan rumah sakit di Gaza sebagai markas.(AHIKAM SERI / AFP)

Badan-badan intelijen AS yakin bahwa Hamas dan kelompok Palestina lainnya yang memerangi Israel menggunakan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza untuk memimpin pasukan dan menyandera beberapa orang, menurut laporan intelijen Amerika yang baru dibuka pada hari Selasa (2/1/2024).

Target militer yang sah

Para pejabat Israel mengatakan Hamas telah membangun sebuah kompleks besar di bawah rumah sakit tersebut, menjadikannya target militer yang sah.

Namun para kritikus mengatakan operasi militer tersebut secara efektif memutus dan menutup bagian penting dari jaringan medis Gaza dengan sedikit bukti bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pos komando.

Baca juga: Saleh Al-Arouri Dibunuh Israel, Hamas Blokir Pembicaraan soal Gencatan Senjata di Gaza

Kompleks tersebut digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina untuk memimpin pasukan yang berperang melawan Israel, kata pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya.

Gambar diambil dari video penyerahan file yang dirilis oleh Kantor Media Hamas, menunjukkan dokter Mohammad Abu Salmiya, direktur rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, memberikan konferensi pers pada tanggal 1 November 2023. - Kelompok militan Hamas sudah berulang kali membantah tuduhan yang menyebut mereka menggunakan rumah sakit di Gaza sebagai markas.(HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)

Badan intelijen AS belum mengungkapkan bukti yang menjadi dasar penilaian mereka.

Pejabat itu mengatakan AS telah mengkonfirmasi informasi tersebut secara independen, dilansir Times of Israel.

Seorang pejabat senior intelijen AS mengatakan pada hari Selasa (2/1/2024) bahwa pemerintah Amerika terus percaya bahwa Hamas menggunakan kompleks rumah sakit dan lokasi di bawahnya untuk menjalankan aktivitas komando dan kontrol, menyimpan senjata dan menyandera “setidaknya beberapa orang.”

Setelah operasi, militer Israel membawa wartawan ke sebuah lubang di kompleks yang mengarah ke jaringan terowongan.

Belakangan, militer menunjukkan terowongan di bawah rumah sakit.

Baca juga: Amerika Serikat Tolak Seruan Pejabat Israel untuk Usir Warga Palestina dari Gaza

Dalam beberapa minggu sejak operasi tersebut, organisasi berita terus mengajukan pertanyaan tentang kehadiran Hamas di rumah sakit tersebut.

Seorang tentara IDF memasuki lubang yang mereka klaim sebagai terowongan Hamas di kompleks rumah sakit Al-Shifa.  - Kelompok militan Hamas sudah berulang kali membantah tuduhan yang menyebut mereka menggunakan rumah sakit di Gaza sebagai markas.(© AFP / Ahikam Seri)

Dan organisasi kesehatan dan kemanusiaan mengkritik operasi Israel.

Sebuah tim kemanusiaan yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengunjungi Al-Shifa segera setelah pasukan Israel menyerbu rumah sakit tersebut, menyebutnya sebagai “zona kematian.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini