“Baik warga Israel maupun Palestina adalah orang-orang Semit."
"Segala sesuatu yang dilakukan AS ditujukan terhadap warga Israel dan Palestina," ujarnya, Rabu, dikutip dari Anadolu Agency.
"Kebijakan AS di kawasan ini menyebabkan kematian keduanya."
"Terlebih lagi, hal ini menyebabkan peningkatan yang luar biasa dalam krisis di Timur Tengah, dan memburuknya krisis di Timur Tengah, situasi umum, dan terciptanya risiko-risiko tersebut bagi masa depan kawasan, yang dapat berakibat sangat fatal,” paparnya.
Zakharova lalu mengkritik pernyataan John Kirby yang berupaya membenarkan pembunuhan warga sipil oleh Israel sebagai hal yang tidak disengaja.
“Itu hanya bisa dikatakan oleh orang yang tidak punya ide, atau punya ide tapi hilang, tentang kesopanan, kehormatan, (dan) humanisme."
"Kurangnya hati nurani mungkin menjadi satu-satunya pembenaran atas pernyataan seperti itu,” kata dia.
Baca juga: 9 Anggota Hizbullah Tewas akibat Serangan Israel di Selatan Lebanon
Diketahui, beberapa pejabat AS mengatakan terlalu dini untuk memprediksi apakah perang yang lebih luas akan terjadi.
Israel, kata para pejabat, tidak akan menyerang Saleh al-Arouri tanpa keyakinan bahwa mereka dapat melakukannya tanpa meningkatkan konflik di perbatasan Lebanon.
Namun mengingat ledakan-ledakan tersebut, apa pun penyebabnya, terjadi begitu cepat setelah pembunuhan tersebut.
Pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri, diketahui tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, Selasa (2/1/2024).
Di sisi lain, Joe Biden dan para pembantu utamanya telah berupaya sejak serangan 7 Oktober 2023 untuk membendung konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Dibantah! Tokoh Hamas Saleh al-Arouri Tidak Tewas oleh Serangan Drone Tapi Dirudal Jet Israel
Pentagon mengirimkan dua kapal induk dan menggandakan jumlah pesawat tempur Amerika ke Timur Tengah untuk mencegah Iran dan proksinya di Lebanon, Yaman, Suriah, dan Irak memperluas perang.
Kini strategi tersebut mulai gagal.