- Badan-badan kemanusiaan tidak dapat mengirimkan bantuan ke bagian utara Jalur Gaza selama tiga hari terakhir, badan PBB OCHA melaporkan pada hari Rabu (3/1/2024).
OCHA menambahkan bahwa konflik aktif ditambah dengan penundaan akses menjadi alasannya, namun tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab.
- Kementerian Luar Negeri Belanda menyebut pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir mengenai pemukiman kembali warga Palestina dari Gaza sebagai tidak bertanggung jawab..
Baca juga: OCHA : Hingga Bulan Maret 2024, Banyak Pengungsi Etnis Rohingya akan Berdatangan ke Indonesia
Komentar Menlu Kementerian tersebut dibagikan dalam sebuah postingan di X pada hari Rabu (3/1/2024).
- Belanda, Jerman, Perancis dan Arab Saudi juga mengecam seruan Israel untuk melakukan migrasi paksa terhadap warga Palestina.
- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan kunjungan lagi ke Timur Tengah, yang keempat sejak perang pecah di Gaza.
Dia bermaksud singgah di Israel.
3. Penggerebekan di Tepi Barat
- Penggerebekan yang dimulai di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem telah memasuki hari kedua, Salhut dari Al Jazeera melaporkan.
Warga mengatakan sejumlah besar warga Palestina telah ditangkap, namun jumlahnya belum dapat dikonfirmasi.
Baca juga: Gerebek Tepi Barat, Pasukan Israel Hancurkan Jalan dengan Buldoser hingga Kerahkan Penembak Jitu
- Di Nur Shams, buldoser lapis baja telah menghancurkan infrastruktur dan rumah-rumah penduduk telah digeledah, lapor Laura Khan dari Al Jazeera dari Yerusalem Timur.
- Saluran air, bagian depan toko, bangunan komersial dan rumah hancur.
- Serangan lain terjadi di Tubas, di sisi timur laut Tepi Barat yang diduduki.
Salhut melaporkan bahwa seorang warga Palestina tewas dalam baku tembak di sana.
- Beberapa serangan lainnya terjadi di Nablus, Ramallah, Hebron dan Bethlehem.
- Seorang pemuda Palestina ditahan pada Rabu malam setelah ditembak kakinya di Qalqilya, Wafa melaporkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)