Nasrallah turut memuji para pejuang Hizbullah di Lebanon Selatan.
“Kami menghormati dan menghargai semua yang berjuang di perbatasan dan kami bangga kepada mereka,” ucapnya dikutip dari Naharnet.
Baca juga: Saleh al-Arouri Tewas, Akankah Lebanon Berperang Total Melawan Israel? Pakar Ungkap Prediksinya
Dia menyebut, perjuangan mereka akan membawa kesejahteraan bagi Lebanon, Suriah, Palestina, dan seluruh negara Islam.
“Perlawanan di lebanon tidak terhambat pada tanggal 8 Oktober ketika membua front itu dan tidak akan terhalangi.”
Pakar tak yakin perang besar akan terjadi
Serangan Israel yang menewaskan al-Arouri membuat Hizbullah dan pemerintah Lebanon murka.
Lalu, apakah hal itu membuat Hizbullah dan Lebanon terseret ke dalam perang besar antara Hamas dan Israel?
Makram Rabah, seorang analis politik di Universitas Amerika di Beirut, Lebanon, mengungkapkan prediksinya.
“Saya pikir ada banyak orang yang menduga akan ada sejumlah pembalasan oleh Hizbullah dan Iran,” ujar Rabah dikutip dari Arab News.
Akan tetapi, Rabah memiliki pendapat berbeda. Dia tidak yakin kelompok militan itu akan melancarkan serangan balasan berskala besar.
“Saya tidak berpikir hal seperti itu mungkin terjadi, terutama karena penargetan al-Arouri dan cara Israel mengirim pesan langsung melalui penasihat (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu bahwa serangan ini menargetkan Hamas, bukan Lebanon dan Hizbullah, pada kenyataannya akan memberi (Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan) Nasrallah cara untuk keluar dari keadaan sulit ini," katanya menjelaskan.
Baca juga: Ketegangan dan Kemarahan Mulai Memuncak di Gaza dan Tepi Barat setelah Saleh al-Arouri Tewas
Rabah juga menyinggung bahwa selama 10 hari terakhir sudah ada 15 serangan terhadap pejabat Garda Revolusi Iran (IRGC) di Suriah.
Salah satu serangan itu menewaskan pemimpin senior IRGC bernama Reda Mousavi. Namun, tidak ada pembalasan besar-besaran.
Adapun setelah Israel menyerang al-Arouri, Hizbullah mengecam Israel dan menyebut serangan itu sebagai “serangan serius terhadap Lebanon”.