TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah ngamuk usai petinggi Hamas Saleh al-Arouri tewas dibunuh Israel, Selasa (2/1/2024).
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah telah menyampaikan pidato yang membahas pembunuhan al-Arouri di Beirut selatan, perang di Gaza dan front Lebanon-Israel.
Dirinya menyebut Hizbullah tidak akan tinggal diam atas pembunuhan al-Arouri.
Dalam pernyataannya, Nasrallah mengatakan serangan Israel yang tewaskan petinggi Hamas di Beirut Selatan itu adalah bentuk kekalahan Israel.
“Israel telah mengalami kekalahan strategis di wilayah tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023,” ujar Nasrallah.
Dirinya juga mengungkap bahwa pembunuhan al-Arouri adalah tindakan berbahaya yang tidak akan terjadi tanpa hukuman, mengutip Anadolu Agency.
Baca juga: Hizbullah Paksa Nyaris Seperempat Juta Pemukim Israel Mengungsi, IDF Endus Gelagat Banjir Al Aqsa II
“Apa yang terjadi kemarin dan pembunuhan Arouri sangat berbahaya,” kata Nasrallah dalam pidatonya Rabu malam.
“Serangan ini (di wilayah selatan Beirut) adalah yang pertama sejak tahun 2006,” tambahnya.
Pembunuhan Arouri, lanjut Nasrallah, adalah upaya Israel untuk menciptakan citra kemenangan setelah gagal mencapai tujuannya di Gaza.
Ancaman Hizbullah
Di sisi lain Nasrallah memperingatkan Israel agar tak memantik api dengan Lebanon.
Namun apabila, Israel menyerang Lebanon, dirinya mengancam akan melakukan perlawanan habis-habisan ‘tanpa batas’ jika terjadi perang.
“Jika musuh berpikir untuk melancarkan perang melawan Lebanon, maka pertempuran kita tidak akan ada batasnya, tanpa batas, tanpa aturan. Dan mereka tahu apa yang saya maksud,” kata Nasrallah.
Hizbullah pun tegas mereka tidak aka takut melawan Israel.